KELAPA KAMPIT: Menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kelapa Kampit bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Belitung Timur menggelar sosialisasi pendidikan pemilih di SMK Negeri 1 Kelapa Kampit.
Acara yang berlangsung pada Selasa, 3 September 2024 ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para siswa yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilihnya.
Ketua PPK Kelapa Kampit, Supandi, menjelaskan bahwa sosialisasi ini memiliki peran krusial dalam membekali pemilih pemula—yang mayoritas berusia 17 tahun—dengan pengetahuan dan kesadaran politik yang memadai.
“Mereka adalah generasi yang akan menentukan masa depan bangsa. Namun, banyak yang belum sepenuhnya memahami tanggung jawab mereka dalam proses demokrasi ini. Melalui sosialisasi ini, kami berharap dapat memberikan mereka bekal yang cukup untuk berkontribusi secara bijak dalam Pilkada 2024,” ujar Supandi.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah pendekatan edukasi yang interaktif dan tidak konvensional. Selain penyampaian materi secara langsung, acara juga diselingi dengan berbagai games dan sesi tanya jawab berhadiah.
Pendekatan ini, menurut Supandi, dirancang khusus untuk menjawab tantangan dalam mengedukasi generasi muda yang lebih tertarik dengan metode pembelajaran partisipatif.
“Melalui games dan diskusi, siswa diajak untuk tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi juga aktif berpartisipasi, berpikir kritis, dan berdiskusi tentang isu-isu politik yang relevan dengan kehidupan mereka,” tambahnya.
Ibu Asrikhah, anggota komisioner KPUD Belitung Timur, turut memberikan pandangannya dalam sosialisasi ini. Ia menekankan pentingnya pemilih pemula untuk memahami bahwa memilih bukan sekadar kewajiban, melainkan hak yang harus dipertimbangkan dengan bijak.
“Sosialisasi ini tidak hanya memberikan informasi teknis tentang pemilihan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai demokrasi dan tanggung jawab sebagai warga negara. Siswa diajarkan untuk melihat kampanye sebagai proses penting dalam menentukan masa depan daerah, dan bukan sekadar hiburan,” ungkapnya.
Sosialisasi ini juga menekankan pentingnya mengenal kandidat secara lebih mendalam, bukan hanya sekadar melihat janji-janji kampanye. Para pemilih pemula diajak untuk memeriksa rekam jejak dan kapabilitas calon pemimpin, sehingga mereka dapat memilih pemimpin yang benar-benar kompeten dan memiliki visi yang jelas untuk kemajuan daerah.
Adapun Pendekatan yang interaktif dan menyenangkan ini telah membuktikan bahwa edukasi politik tidak harus selalu formal dan kaku. Dengan menciptakan suasana yang lebih hidup, siswa menjadi lebih antusias dan materi yang disampaikan pun lebih mudah dipahami serta diingat.
Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa tidak hanya mengerti teknis pemilihan, tetapi juga memahami esensi dari demokrasi dan tanggung jawab mereka sebagai pemilih. *