MEMBALONG: Desa Pulau Seliu berencana akan membuka ruang bagi para pengunjung yang akan ke pulau ini. Namun siapapun yang mampir kesini, diterapkan protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan Kades Pulau Seliu Edyar ketika dihubungi trawangnews.com, baru baru ini.
“Kaitannya dengan Kami yang hidup di pulau Seliu sudah melakukan banyak hal untuk pencegahan mewabahnya virus corona , dan mungkin dalam waktu dekat kami akan membuka ruang bagi para pengunjung yg ingin berkunjung ke desa kami dengan menerapkan Protokol kesehatan ,” katanya.
Menurutnya, Virus corona tidak akan hilang dari muka bumi dalam waktu lama dan lebih baik kita hidup berdamai dengan virus corona itu sendiri.
“Artinya berdampingan itu ya kita bisa aja musuhan sama siapa, tapi jalan bersama-sama itu bisa. Tapi kalau damai, ya itu istilah aja sih, tapi mungkin dari sudut virologi, istilah berdampingan itu lebih dapat dipraktikkan ya,” kata Edyar.
Edyar sebut bahwa manusia punya sejarah dan pengalaman hidup berdampingan dengan mikroba seperti virus influenza, HIV, dan demam berdarah. “Yang perlu dilakukan adalah mengenali virus tersebut untuk bisa mencegah penularannya,” katanya.
Memang saja, ketertarikan akan pulau Seliu banyak didatangi banyak pihak.
Belum lama ini misalnta, bia diaksikan pemantauan di lapangan pada musim lebaran kali ini, terlihat tingkat kunjungan tamu dari luar pulau seliu cukup meningkat dari biasanya. Ini lantaran, banyaknya keluarga besar pulau seliu yang berada di luar pulau datang untuk bersilaturahmi.
Seperti dituturkan koordinator Solidaritas Belitong Peduli covid-19, Budi Setiawan yang sempat berkunjung ke pulau seliu, saat penyerahan APD itu berupa Azmat serta desinfektan untuk membantu menjaga keselamatan tenaga medis dan masyarakat di pulau Seliu, yang diterima Kades Pulau Seliu Edyar, di dermaga pelabuhan Pulau Seliu.

Menurut Budi, pihaknya sangat mengapresiasi sistem protokol kesehatan para pengunjung yang masuk dimana dicek satu persatu, di data secara tertulis dan harus melalui bilik sterilisasi.
Adapun kegiatan ini menurut Budi, dilakukan untuk menghambat masuknya Corona ke pulau Seliu dan memudahkan tracking jika terjadi sesuatu..” ujar Budi seperti diutarakan salah satu petugas pendata kepada dirinya.
Memang saja, kecantikan pulau seliu dan adanya destinasi wisata baru “Danau Purun” telah mengundang banyak keingintahuan wisatawan tuk berkunjung. “Pulau Seliu saya lihat sedikit banyak bisa menjadi contoh penerapan “New Normal Tourism” sehingga kehidupan sosial dan1 geliat ekonomi masyarakat mulai dari tukang boat, sewa motor, kuliner dan jasa wisata serta destinasi tetap bisa bergerak” ujar Budi mengakhiri obrolan dengan media.*