TANJUNGPANDAN: Pelaku Pariwisata di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sambut penerapan konsep “new normal” atau kehidupan normal baru sebagai langkah pemulihan industri pariwisata di daerah itu.
Langkah ini sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah itu, yang sempat vakum akibat pandemi virus corona baru atau COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir.
“Kami siap nanti akan duduk bersama tetapi ini baru wacana apabila sudah ditetapkan “new normal” kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata mengenai apa yang harus dilakukan nanti,” kata Ketua DPC ASITA Belitung, Siswanto di Tanjung Pandan, Kamis kepada sejumlah wartawan di Tanjungpandan.
Menurutnya, tidaklah mungkin vakum atau diam selama vaksin ini belum ditemukan misalnya satu sampai dua tahun.
“Tidak mungkin kita tidak menjalankan usaha mumpung ini ada program “new normal” maka nanti langkah selanjutnya akan kami ikuti,” ujarnya.
Ia ungkap aspek yang terpenting dalam penerapan kehidupan normal baru di sektor pariwisata adalah mengenai protokol kesehatan berwisata.
“Bagaimana kami melayani tamu mungkin nanti harus menggunakan masker kemudian tidak berjabat tangan atau biasanya dalam satu mobil ada tujuh orang dikurangi cukup tiga orang paling banyak,” katanya.
Untuk itu, dirinya mengusulkan kepada setiap wisatawan yang datang dapat dilakukan uji cepat bahkan swab PCR COVID-19 sehingga dipastikan benar-benar aman dari virus COVID-19.
“Apalagi Belitung sudah ada alat swabnya jadi setiap tamu yang datang diuji swab atau uji cepat dulu biayanya dari kantong pribadi tetapi yang terpenting adalah bagaimana konsep ini berjalan dulu,” ujarnya.
Ia meyakini, selepas wabah virus corona baru atau COVID-19 berakhir wisatawan biasayanya banyak yang akan melakukan perjalanan liburan.
“Otomatis setelah wabah ini berakhir pasti banyak orang butuh liburan jadi walaupun mengeluarkan uang lebih tidak masalah untuk bayar biaya uji swab,” katanya.
Bukan hanya itu, para sopir, guide (gaid) serta pelaku UMKM pun mendukung guna pemulihan eknomi masyarakat yang dratis menurun. ” Kita dukung, tapi tolong wisatawan yang datang dapat dilakukan uji cepat bahkan swab PCR COVID-19 sehingga dipastikan benar-benar aman dari virus COVID-19,” kata Agus seorang pelaku ukm dikonfirmasi trawangnews.com, baru naru ini.*TIM