TANJUNGPANDAN: menjelang lima hari sebelum lebaran, sejumlah pusat perbelanjaan di kota Tanjungpandan, mulai diserbu pengunjung. Tidak ada hanya warga kota, tapi warga dari berbagai wilayah kecamatan mulai membelanjakannya untuk kebutuhan lebaran. Hanya saja, mereka membelinya sesuai dengan porsi dan kemampuan dana yang tersedia.
Dari pemantauan sejak kemarin hingga hari ini 20 juni 2017, sejumlah pusat perbelanjaan di Tanjungpandan seperti Puncak, Barata, Araya, dipadati warga untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Mereka terlihat begitu antultias untuk masuk ke kawasan pusat perbelanjaan. Kendati situasi imbas perekonomian di Belitung khususnya bidang lada kurang menguntungkan bagi petani, namun tingkat daya beli masih terlihat. Walaupun memang tak seperti tahun-tahun sebelumnya yang memang potensi timah dan lada menjadi andalan tinggi.
Agus, warga Membalong ini begitu pede masuk ke sebuah pusat perbelanjaan di Tanjungpandan walaupun porak poranda ekonominya sebagai petani lada di Membalong.” Lada murah, jadi idang meli ajah untuk peranakan meli baju lebaran. Habis banyak mayar utang pupuk, dan utang-utang lain ungkapnya.
Ia menyebut meski harga lada turun bukan berarti mereka membelinya sekehendak hati, namun itu pun diambil dari tabungan setiap tahun serta membeli barang disesuaikan dengan kemampuan yang ada.” Kalau cuman ngarap harga lada sih, bisa dak beli ape-ape” kelakarnya.
Bukan hanya itu. Lina, warga Sijuk yang memboyong kedua anaknya pun membeli barang dagangan untuk kebutuhan lebaran agar harga tak terlalu tinggi.”Mumpung gik beberapa hari lebaran, jadi belanje lah dulu, untuk buat beli baju peranakan dua orang cukuplah.Maklum men la dekat-dekat mahal hargenya,” ungkap yang suaminya bekerja ‘pelimbang timah’.
Memang saja, setiap tahun menjelang lebaran Idul fitri, masyarakat memang selalu berbondong-bondong untuk membeli berbagai kebutuhan lebaran. Biasanya, puncaknya akan terjadi pada dua atau sehari sebelum lebaran, warga akan lebih membludak untuk membeli kebutuhan lebaran.*trawangnews.com
