TANJUNGPANDAN:Di Dusun Kelekak Usang, Desa Perawas, Senin 21 Juli 2025 saat Anggota DPD RI insyinyur Haji Darmansyah Husein turun langsung ke kandang peternak dalam kegiatan resesnya bersama Kelompok Tani Kridatama.
Kegiatan yang dihadiri penyuluh pertanian Ibu Sinta, Ketua Kelompok Tani Kridatama Sunarto, dan para peternak lainnya.
Kelompok Tani Kridatama sendiri merupakan kelompok yang bergerak di bidang perternakan, pertanian tanaman pangan (padi), hortikultura.
Kelompok Peternak menyampaikan beberapa aspirasi yang dihadapi peternak saat ini. Salah satunya adalah kebijakan baru mengenai pemberian vitamin hewan ternak yang tahun ini dikenakan retribusi sebesar Rp30.000, padahal tahun sebelumnya diberikan secara gratis.
“Kami mohon agar retribusi untuk vitamin ini bisa digratiskan bagi peternak kecil, dan jika pun diberlakukan, sebaiknya hanya untuk peternakan skala besar,”
Tak hanya itu, Kelompok Peternak juga menyoroti masalah akses terhadap asuransi ternak ( induk sapi bunting). Tahun sebelumnya, peternak dapat mengakses asuransi sapi induk yang bunting dengan premi terjangkau, yakni Rp40.000 per ekor/Tahun,, Namun tahun ini, asuransi tidak ada lagi.
Darno, peternak sapi yang hadir dalam pertemuan, berharap pemerintah menambah bantuan ternak untuk meningkatkan produktivitas. Ia juga mengeluhkan rusaknya akses jalan ke sawah yang becek saat musim hujan hingga Sulit angkut pakan atau hasil panen.
Ketua Kelompok Tani Kridatama, Sunarto, turut menyuarakan pentingnya listrik dan air bersih di kandang. Hingga kini, peternakan mereka belum teraliri listrik, dan akses air bersih masih sangat terbatas.
“Kami butuh sumur, Pak. Air untuk ternak dan kebersihan kandang sudah jadi masalah harian,” katanya.
Terkait kunjungan reses ini, Sunarto ucapkan terima kasih atas kehadiran Darmansyah dan semoga aspirasi dapat ditanggapi
Sementara itu, Dalam kunjungan resesnya ke Kelompok Tani Kridatama, anggota DPD RI Insyinyur Haji Darmansyah Husein mengapresiasi peternakan terpadu yang ada di Desa Perawas.
Menurutnya, kolaborasi antara peternakan, pertanian, dan pemanfaatan limbah menjadi pupuk kandang menunjukkan keberhasilan yang patut dicontoh.
“Di sini sudah terbukti. Peternakan berkembang, ternaknya beranak-pinak, pupuk kandang pun dihasilkan. Ini bukti keseriusan,” ujarnya.
Ia menambahkan, permintaan bantuan listrik dan sumur oleh peternak adalah hal wajar, karena mereka telah menunjukkan hasil nyata.
“Bantuan harus diberikan pada yang benar-benar serius. Jangan hanya minta, tapi tidak dikelola dengan baik. Di sini sudah ada prestasinya,” tegasnya.
Darmansyah menilai pola kerja peternak Kridatama seperti ini bisa menjadi contoh praktis bagi peternak lainnya dan siap mengawal aspirasi peternak lainnya yang menjadi keluhannya dari aspirasi dalam kegiatan reses ini.*











