BADAU: Warga masyarakat dusun Tanjung Tikar Tiris berharap agar kawasan jalan Mushola sepanjang 2 kilometer ini yang berada di Dusun Tanjung Tikar Tiris Desa Sungai Samak, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, layaknya dilakukan pengaspalan.
Pasalnya, jalan tersebut sudah pernah diaspal sebelumnya namun hingga kini aspalnya kini sudah menghilang dan tinggal hanya tanah merah saja. Akibatnya karena gesekan dan abrasi akhirnya kondisi jalan dinilai sudah tampak di beberapa bagian jalan tersebut terlihat rusak parah.
Untuk diketahui, jalan ini merupakan satu-sataunya yang dipergunakan warga maupun nelayan untuk kegiatan melaut. Bahkan warga Tanjungpandan pun, tak sedikit yang melewati tersebut baik aktivitasnya berkebun maupun bila ingin melaut. Sedihnya lagi, ketika musim hujan tiba, airnya merembes ke badan Jalan. Hingga bila ada warga ingin pergi ke mushola terdekat, terpaksa dengan kondisi kurang menyenangkan, alias ‘Becek’.
Tokoh masyarakat Tiris, Sungai Samak Sardi Siman alias Buyun yang juga merupakan Ketua RW 004 mengakui jalan ini sebenarnya sudah pernah diaspal sebelumnya dan dikiri kanannya jalan sudah lama ada pemukiman penduduk para nelayan sebanyak 3 RT.
Namun, lanjut Ketua RW 004 ini, saat ini, tetap saja kondisi jalan tak layak untuk dilalui. Jalan sepanjang kurang lebih dua kilometer ini dalam kondisi tanah merah alias belum diaspal. Bila musim hujan, beceknya bukan main.
Sebab itu, Buyun meminta pemerintah daerah untuk mencarikan solusi agar dilakukan pengaspalan jalan.
“Kalau desa tak mampu dengan dana APBDES, namun baiknya dihibahkan ke kabupaten nantinya bisa dianggarkan pembangunan jalan lewat APBD kabupaten Belitung,” sebut Buyun.
