TANJUNGPANDAN – Di tengah kesibukannya sebagai Senator, Ir. H. Darmansyah Husein menyempatkan langkah kecil yang penuh makna. Kamis (kemarin), ia mendatangi kediaman seniman legendaris Belitung, Sidik, di Desa Air Ketekok, Tanjungpandan.
Kedatangan mantan Bupati Belitung ini tak hanya sekadar kunjungan, melainkan silaturahmi yang penuh kehangatan. Darmansyah ditemani Kepala Desa Air Ketekok, Antoni, bersama sejumlah staf DPD RI. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Sidik dan istrinya.
Meski penglihatannya telah hilang, Bang Sidik tetap menunjukkan semangat hidup yang tinggi. Ia duduk di kursi ketika menyambut tamu istimewanya. Senyum dan canda khasnya masih begitu segar, seolah mengingatkan bahwa jiwa seniman tak pernah pudar.
“Alhamdulillah, sehat. Cuma tidak bisa lihat,” ucapnya sembari tertawa ringan, mencairkan suasana.
Bagi masyarakat Belitung, Bang Sidik bukanlah sosok asing. Ia dikenal sebagai seniman yang piawai berpantun, sekaligus penyanyi lagu-lagu daerah yang melekat di hati. Lagu-lagu ciptaan Jhoni Rodith yang ia bawakan, seperti Nostalgia Tjahaja Malam, Gi Nyungkor, hingga Siti Amena, menjadi bagian dari memori kolektif masyarakat Negeri Laskar Pelangi.
Bahkan dulunya, ia masih kerap diundang bernyanyi di berbagai acara, termasuk pertemuan Ikatan Keluarga Masyarakat Belitung (IKMB). Namun sekarang, aktivitas total lebih banyak dirumah karena kondisi tak memungkinkan lagi.
Dalam pertemuan itu, suasana akrab tercipta. Darmansyah dengan penuh hormat mendengarkan cerita-cerita Sidik, sembari mengenang kontribusinya terhadap seni dan budaya Belitung.
“Semoga Bang Sidik selalu diberi kesehatan,” ujar Darmansyah di akhir kunjungannya, menyiratkan doa dan penghargaan kepada sang maestro.
Silaturahmi sederhana itu menjadi bukti, bahwa penghormatan kepada seniman tak pernah lekang oleh waktu. Sebab dari tangan dan suara merekalah, identitas budaya daerah tetap hidup dan berdenyut di tengah masyarakat.*












