TANJUNGPANDAN – Suasana malam ketiga Belitung Expo 2025 di kawasan Pantai Tanjungpendam, semakin semarak dengan hadirnya kegiatan menarik, dari stand bonsai milik Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI), Cabang Kabupaten Belitung.
Dalam kesempatan ini, PPBI Belitung menggelar Demo Bonsai dan Apresiasi Bonsai untuk Kontes, yang berhasil mencuri perhatian pengunjung.
Ketua Bidang Pendidikan PPBI Cabang Belitung, Hendrik Palit, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah edukatif, sekaligus apresiatif terhadap seni bonsai.
“Melalui demo ini, kami ingin memperkenalkan lebih dalam, bagaimana proses membentuk pohon menjadi bonsai yang indah dan memiliki karakter,” ujarnya.
Dalam sesi demo, sebanyak sembilan pohon bonsai ditampilkan, terdiri dari 2 pohon Jeruk Kimkit, 2 pohon Beringin Kimen, 2 pohon Anting Putri, 1 pohon Beringin Elegan, 1 pohon Sekuncung, 1 pohon Sapu-Sapu
Proses demo dipimpin langsung oleh Muhamad Ayub bersama empat orang anggota lainnya dari PPBI Belitung. Mereka mempraktikkan teknik dasar hingga lanjutan dalam membentuk bonsai, termasuk pengawatan batang, sebuah teknik penting untuk mengarahkan pertumbuhan cabang dan batang agar menghasilkan bentuk yang sesuai keinginan, namun tetap mempertahankan kesan alami. Tujuannya adalah membentuk arah pertumbuhan pohon dengan menyesuaikan karakter dan jenis tanaman, sehingga tercipta tampilan bonsai yang estetis dan natural.
Sesi apresiasi bonsai untuk kontes.
Usai demo bonsai, Kegiatan berlanjut ke apresiasi bonsai untuk kontes, menghadirkan edukasi langsung dari Ketua Bidang Pendidikan PPBI Belitung, Hendrik Palit, yang menjadi mentor utama dalam sesi tersebut.
Dalam penyampaian materinya, Hendrik membahas secara mendalam tentang karakter, gaya, dan arah gerak dasar sebuah bonsai. Ia menekankan pentingnya memahami jiwa dari tiap pohon, bukan hanya sekadar bentuk fisik semata.
“Setiap bonsai punya cerita dan arah tumbuh yang tak boleh dipaksakan. Tugas kita sebagai pehobi bonsai adalah mengarahkan, bukan memaksakan,” ujar Hendrik di hadapan peserta yang antusias.
Sesi dilanjutkan dengan diskusi terbuka dan tanya jawab, yang menghadirkan beragam pertanyaan menarik seputar teknik, estetika, hingga filosofi bonsai. Para peserta terlihat aktif dan antusias mengikuti jalannya kegiatan hingga akhir.
PPBI Belitung berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi sarana edukasi dan meningkatkan minat masyarakat terhadap seni bonsai di daerah.
Selain itu, Acara ini merupakan bagian dari upaya PPBI Belitung dalam meningkatkan pengetahuan dan kualitas komunitas bonsai lokal, serta mempersiapkan karya-karya terbaik untuk bersaing di berbagai kontes nasional maupun internasional.











