TANJUNGPANDAN: Aliansi Peternak Ayam Mandiri Belitong mengadakan RDP (rapat dengar pendapat) dengan DPRD Kabupaten Belitong dengan tiga komisi masing-masing Komisi 1, 2 dan 3, yang bertempat di Gedung DPRD Belitung, pada Senin kemaren.
Adapun RDP ini digelar dalam kaitan dengan anjloknya harga ayam potong akibat dibanjiri perusahaan besar pemasok ayam ke Belitung sehingga membuat peternak ayam mandiri Belitong begitu kwalahan. Atas kondisi inilah mereka yang tergabung dalam Aliansi Peternak Ayam Mandiri Belitung mengelar audensi dengan DPRD Belitung untuk mencari solusi terbaik agar kondisi kenaikan ayam stabil dan tentunya peternak ayam mandiri Belitong tidak dirugikan maupun bagi konsumen.
Adapun acara RDP ini dhadiri oleh dinas peternakan, disperindakop Kabupaten Belitung, Balai Karantina Cabang Pangkal pinang, Perwakilan dari PT. Pokphan, Perwakilan dari Pedagang.
Terkait dengan kegiatan RDP ini, dari peternak Ayam Mandiri sampaikan tiga point diantaranya yaitu pengurangan populasi, het (Harga Eceram Tertinggi) dan keberadaan ayam es (beku) yang datang dari luar.
“Jadi bagi kami peternak mandiri dengan keberadaan kemitraan dan pemodal besar sangat berimbas kelebihan populasi ayam di Belitung,” kata Yahya, salah seorang Peternak Ayam Mandiri Belitong kepada media baru-baru ini di Tanjungandan.
Oleh karenanya, Yahya berharap agar dinas terkait dapat membatasi populasi bibit ayam di Belitung sehingga tentunya setiap pengusaha atau distributor bibit ayam harus meminta rekomendasi kepada dinas terkait setiap ingin memasukkan bibit ke Belitung.
“Tujuannya biar terpantau dan terkendali perputaran bibit ayam di Belitung. Dan biar tidak banjir daging ayam di pasar Belitung. Maklumlah, tanpa koordinasi setidaknya akan merugi terus peternak mandiri bahkan akan musnah dengan sendirinya. Sebab, selama ini yang memenuhi kebutuhan daging ayam di Belitung adalah peternak mandiri bukan kemitraan ataupun apapun jenisnya. Jadi jangan sampai keberadaan kemitraan ini menjadi virus di kalangan peternak ayam mandiri,” katanya.”