Timah, Sawit & Lada Dikembangkan Lewat BUMD Sebagai Sentra Ekonomi Daerah

Tak bisa dipungkiri peran BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) menjadi amat penting bagi daerah. Ini dimaklumi bahwa kemampuan BUMD mengelola sumber daya alam bisa mendongrak ekonomi kedepan.

Ada banyak contoh BUMD bisa menjadi lokomotif daerah di Indonesia. Hampir semua daerah Indonesia memiliki BUMD. Namun bagaimana faktor keberhasilan atau kelemahan tentunya hanya tahu dari BUMD maupun sebuah daerah tersebut sistim pengolahan dan pengembangannya tergantung dari pemerintah daerah.

Pada tulisan ini, ada banyak sektor SDA yang bisa dijadikan lokomotif ekonomi daerah guna kelangsungan BUMD.

Tentu saja, secara teori, BUMD merupakan sebuah badan usaha milik daerah. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah. Kewenangan pemerintah daerah membentuk dan mengelola BUMD ditegaskan dalam peraturan pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom.

Tentu saja, BUMD dengan pelaksanaan otonomi daerah tersebut tergambarkan manakala BUMD dibagi menjadi dua jenis yakni Perusahaan Umum Daerah (Perumda) dan Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda).

Melihat dari bidang tugasnya, BUMD terdiri atas berbagai bidang baik sebagai penyedia barang dan juga jasa. Contohnya di bidang transportasi adalah Transjakarta, bidang keuangan dengan mendirikan bank daerah, dan PDAM sebagai penyedia air bersih.

Bila mengacu pada potensi daerah Belitung, tentunya banyak prospek dikembangkan seperti timah, sawit dan lada maupun yang tentunya punya prospek baik untuk dikelola dengan baik dan berkelanjutan.

Seperti mengulang kejayaan timah, era tahun 1970 an hadirnya perusahaan BUMN skala nasional di Belitung, Bangka dan Singkep salah satu bagian dari pusat produksi pengembangan ekonomi daerah. Kendati kala itu status perusahaan negara, hingga diubah BUMN dan kemudian berubah status Perusahaan Terbuka yang tentunya cukup menjanjikan bagi ekonomi daerah sebagai penopang pembangunan.

Tentu saja mengulang hal tersebut, hadirnya BUMD di daerah sangat penting sebagai upaya pengembangan ekonomi kerakyatan ke depan. Misalnya saja tidak hanya dijual pasir timah namun layaknya diolah atau lebih diarahkan kepada pabrik olahan setengah jadi. Hal ini seiring di Belitung bahan mentah tersedia. Timah pasir, bisa diolah bahan untuk pembuatan barang setengah jadi seperti aluminium.
Begitu juga ribuan hektar sawit saat ini di Belitung. Praktek selama ini, sawit milik masyarakat dijual ke pengusaha sawit dan baru kemudian diekspor. Ke depan nantinya bila dimaksimalkan peran BUMD bisa dibuat semacam pabrik olahan minyak sawit yang dibangun di tiap-tiap kecamatan di wilayah Belitung.

Bukan hanya komoditi Timah dan Sawit namun juga prospek Lada bisa dikembangkan lewat BUMD. Lada bisa dibuat pabrik racikan olahan kemasan lada untuk bumbu dapur hingga konsumsi lainnya, tentunya lewat BUMD harus ada semacam pabrik pengolahan racikan lada hingga bisa menjadi nilai tambah bagi daerah.

Bila dimaksimalkan BUMD di Belitung akan berjaya. Dampaknya perutaran ekonomi meningkat. Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa diraih. Dan solusi untuk penciptaan Lapangan kerja meningkat dan terbuka lebar hingga akhirnya daya beli meningkat seiring dengan pendapatan masyarakat yang membuat ekonomi berputar. Toko kelontong, toko makanan dan minuman bisa menambah nilai tambah ekonominya.

Untuk mendorong hal tersebut, peran BUMD di daerah harus menjadi lokomotif pertumbuhan ekinomi daerah. Saatnya Pemkab bersama BUMD bukan hanya sebatas epouria saja namun mencari peluang investasi dengan memboyong investor luar maupun dalam untuk berinvestasi ke daerah. Tekad kuat itu harus dimulai dengan niat yang ikhlas untuk membangun daerah, pasti akan terlaksana dan bukan hanya kamuplase saja.

Untuk mendukung hal tersebut, Bank daerah diharapkan dapat ikut mendorong investasi tersebut dengan keikutsertaan dalam penyertaan modal daerah, sebagai bank yang bermitra dengan daerah. Termasuklah dukungan parlemen untuk mendorong kehadiran BUMD yang menjadi unggulan sebagai lokomotif perekonomian daerah.

Sebab itu, usulan ini tentunya juga jadi pemikiran bagi calon-calon pemimpin daerah ke depan untuk membangun Belitung lebih baik sebagai tanggungjawab sosial dan moral kepada daerah dalam rangka membangun masyarakat sejahtera. Jadi, mau tidak mau, peran BUMD menjadi ujung tombak pembangunan di pulau Belitung di masa yang akan datang .*