MANGGAR – Polres Belitung Timur bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meningkatkan pengawasan menjelang pemungutan suara dengan melibatkan 192 personel yang tersebar di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan proses demokrasi berjalan lancar tanpa gangguan, termasuk praktik politik uang.
Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra Feri Dalimuthe, mengungkapkan bahwa personel kepolisian wajib berada di TPS sejak logistik tiba hingga kotak suara dikembalikan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Anggota polisi akan menginap di TPS bersama pengamanan dari Linmas, TNI, dan Satpol PP. Namun, mereka hanya bertugas melakukan pengamanan tanpa membawa senjata api,” ujar Indra pada Senin (26/11/2024).
Indra menambahkan, pihaknya bersama Kejaksaan, Brimob, dan TNI akan rutin melakukan patroli untuk mencegah potensi kerawanan, termasuk upaya politik uang yang dapat mencederai demokrasi.
“Malam ini hingga besok pagi kami akan patroli bersama untuk memastikan tidak ada pihak yang mengganggu jalannya pemilu atau melakukan money politics,” tegasnya.
Bawaslu Tingkatkan Patroli Pengawasan
Langkah serupa dilakukan oleh Bawaslu Belitung Timur yang memperketat pengawasan selama masa tenang. Ketua Bawaslu Beltim, Danny Sugara, menegaskan bahwa timnya fokus pada pencegahan pelanggaran seperti politik uang dan kampanye terselubung.
“Kami sejak masa tenang meningkatkan intensitas patroli keliling, khususnya untuk memastikan tidak ada pelanggaran seperti pemberian uang,” kata Danny.
Bawaslu juga telah melantik Pengawas TPS yang akan berkeliling di sekitar TPS untuk memantau indikasi politik uang. “Kami berkomitmen patroli dari malam hingga pagi agar pemungutan suara berjalan sesuai aturan,” tambah Danny.
Patroli intensif ini diharapkan dapat menciptakan suasana kondusif selama proses pemungutan suara, sehingga pesta demokrasi di Belitung Timur berlangsung jujur dan adil.* Sumber: Diskominfo-Beltim
