TANJUNGPANDAN: Kasatpol Airud Polres Belitung, AKP Flqie mengatakan bahwa selama ini pihaknya dari Satpol Airud tidak pernah mempersulit nelayan
Hal itu ditegaskan kepada sejumlah media, terkait dengan permasalahan dugaan adanya aparat yang mempersulit nelayan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
“Alhamdulilh, selama ini kami pihak APH tidak pernah mempersulit nelayan untuk beraktivitas dilaut”, jawabnya Kasatpol Airud Polres Belitung, seperti dikutip media ini dari Babel2.kejarfakta.co, baru-baru ini di Tanjungpandan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk tetap saling menjaga komunikasi kepada masyarakat nelayan dalam menjalankan tugas.
Seperti disuarakan DPC HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Kabupaten Belitumg sebelumnya, dalam keterangan kepada media mengungkapkan bahwa, HNSI meminta agar pihak APH (Aparat Penegak Hukum) atau pihak terkait lainnya tidak menyulitkan nelayan dalam menjalankan aktivitasnya.
Permintaan ini disampaikan Wakil Ketua HNSI Belitung, Jasman SE ketika ditanya wartawan lewat pesan WhatsApp pada Sabtu (6/9).
Ia juga sudah berkoordinasi dengan Ketua DPC HNSI Belitung, H Muhtar Motong (Aji Tarek) dan Ketua DPD HNSI Babel kaitan keluhan nelayan tersebut.
Jasman menjelaskan baru-baru ini banyaknya nelayan Belitung keluhkan susah melaut, karena sering diganggu APH (Aparat Penegak Hukum) dan kadangkala kesulitan juga mendapatkan BBM bersubsidi.
“Kami minta kepada APH agar tidak mempersulit nelayan melaut atau mencari ikan di laut. Kalau memang nelayan itu melanggar aturan, ya mestinya APH berikan dulu pemahaman kepada mereka dan bagaimana solusinya,” ujar Jasman.
“Misalnya; ada nelayan jaring ikan yang ngadu ketika melaut ditangkap aparat, karena menggunakan jaring yang dilarang. Sekarang ini ekonomi lagi sulit, jadi jangan terlalu dipersulit lagi mereka mencari ikan. Kasihan nelayan kita,” pintanya kepada APH di Belitung pada khususnya.
Permintaan HNSI ini, kata dia bertujuan untuk memastikan hak-hak nelayan tetap terlindungi dan tidak terhambat oleh kebijakan atau tindakan yang memberatkan.
“Nanti kita juga akan koordinasi ke Satpolair Belitung dan pihak terkait lainnya. Tentunya kami akan berupaya melakukan pendampingan dan pembelaan terhadap hak-hak nelayan agar mereka bisa bekerja, hidup layak, dan tidak dirugikan oleh kebijakan, aparat, atau pihak lain,” kata dia.
Putra asli Belitung itu mengingatkan kepada pihak terkait seperti Satpolair atau lembaga lainnya dalam menegakkan aturan tidak menambah kesulitan bagi nelayan yang sudah menghadapi tantangan dalam mencari nafkah di laut.
”
Tolong kepada APH agar dapat membantu memperlancar aktivitas nelayan dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kepada pihak terkait lainnya, pastikan juga distribusi BBM untuk nelayan tidak dipersulit,” pesan tokoh pemuda Belitung itu.
“Bila ada nelayan kita yang melakukan penangkapan ikan menggunakan alat tangkap ilegal, kasih mereka pencerahan dan jangan langsung ditangkap. Lakukan pendekatan persuasif dulu, mungkin ada sebagian dari nelayan yang tidak mengetahui akan hal itu,” terangnya.


















