TANJUNGPANDAN – Udara sejuk pagi itu menyelimuti Grand Hotel Pondok Impian, Tanjungpandan. Suasana terasa hangat dengan diskusi penuh makna yang berlangsung di salah satu ruangan utama. Para jurnalis, kepala dinas, dan tamu undangan berkumpul dalam acara Musyawarah IX Kelompok Kerja Wartawan Belitung, pada 24 Februari Di tengah agenda penting pokja wartawan, juga sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang disampaikan oleh Senator Babel yang juga Anggota MPR RI, Ir. H. Darmansyah Husein, menjadi momen yang menggugah semangat kebangsaan.
Sejenak, suasana hening ketika Darmansyah mulai berbicara. Dengan suara lantang namun penuh kehangatan, ia mengajak seluruh hadirin untuk memahami dan mengamalkan 4 Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Kita harus menjaga nilai-nilai kebangsaan ini, karena di tengah arus globalisasi, ancaman perpecahan bisa datang dari mana saja,” ujar Darmansyah dengan penuh semangat.
Ia menyoroti bagaimana era digital dan media sosial saat ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga keutuhan bangsa. Hoaks, ujaran kebencian, dan propaganda yang bertentangan dengan ideologi negara semakin mudah menyebar. Oleh karena itu, menurutnya, pers memiliki peran vital dalam membentengi masyarakat dengan informasi yang benar dan edukatif.
“Jurnalis bukan hanya sekadar penyampai berita, tetapi juga garda terdepan dalam menjaga persatuan bangsa. Berita yang berkualitas akan memperkuat pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai kebangsaan,” tambahnya.
Peserta yang hadir tampak menyimak dengan antusias. Beberapa jurnalis bahkan mencatat poin-poin penting yang disampaikan. Seorang peserta, yang merupakan wartawan senior di Belitung, menyampaikan pandangannya.
“Kami sebagai insan pers tentu merasa memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan informasi yang membangun. Sosialisasi seperti ini sangat bermanfaat agar kami bisa terus berkontribusi dalam memperkuat kebangsaan,” ujarnya.
Acara ditutup dengan diskusi interaktif. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan, mulai dari peran pemerintah dalam menjaga toleransi, hingga bagaimana masyarakat bisa lebih aktif dalam mengamalkan 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
Di akhir sesi, Darmansyah kembali mengingatkan bahwa menjaga keutuhan bangsa adalah tugas bersama. “Mari kita rawat Indonesia dengan semangat persatuan. Pancasila bukan sekadar simbol, tetapi pedoman hidup kita sebagai bangsa,” pungkasnya.
Sosialisasi ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi pengingat bahwa di tengah segala perbedaan, Indonesia tetap satu, kuat dengan kebhinekaannya. Sebuah pesan yang sederhana, namun begitu bermakna bagi masa depan negeri ini.












