MANGGAR: Kanker masih menjadi momok yang menakutkan di dunia kesehatan. Penyakit ini tercatat sebagai penyebab kematian kedua terbanyak di dunia setelah stroke dan serangan jantung. Di Belitung Timur, kasus kanker kini semakin sering ditemukan, tercermin dari jumlah pasien yang menempati Mess Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung Timur di Jakarta.
Salah satunya adalah istri Juli, warga Manggar, yang sudah tiga bulan menjalani pengobatan kanker di Jakarta. Ia bersama keluarga menginap di Mess Pemkab Beltim yang memang disediakan khusus bagi pasien asal daerah tersebut.
“Rencananya dalam waktu dekat kami akan kembali ke Jakarta untuk melanjutkan kemoterapi. Mohon doa dari kawan-kawan semoga istri saya segera pulih,” ujar Juli saat berbincang di sebuah warung kopi di Manggar.
Menurut Juli, suasana kekeluargaan di Mess Pemkab Beltim sangat membantu pasien dan keluarga yang mendampingi. Meski demikian, ia berharap ada peningkatan fasilitas, terutama ketersediaan tenaga medis yang bisa memberikan pertolongan pertama ketika kondisi darurat.
Hal senada disampaikan Ferizal, salah satu tokoh masyarakat sekaligus pengurus partai politik di Belitung Timur. Ia menilai layanan Mess Pemkab Beltim sudah tepat sasaran, namun masih perlu peningkatan.
“Paling tidak ada tenaga perawat yang siaga, sekaligus disediakan obat-obatan dasar. Bahkan kalau bisa, pemerintah memberi kesempatan tugas belajar bagi dokter dan paramedis, lalu mereka juga dijadwalkan piket di mess,” ujarnya.
Data per Agustus 2025 mencatat, jumlah pasien yang menginap di Mess Pemkab Beltim mencapai 22 orang. Dari jumlah itu, 10 pasien berasal dari Kecamatan Manggar, 8 dari Kecamatan Gantung, dan sisanya dari Damar, Kelapa Kampit, serta Dendang. Ironisnya, hampir setengah dari jumlah tersebut atau 10 orang merupakan pasien kanker.
Ferizal menambahkan, selain penyediaan fasilitas pengobatan, upaya pencegahan juga harus diperkuat. Pemerintah daerah diminta lebih gencar melakukan sosialisasi kesehatan sekaligus penelitian terkait kualitas lingkungan di Belitung Timur.
“Penting untuk meneliti baku mutu lingkungan, termasuk kualitas air, udara, limbah cair, emisi, hingga gangguan lingkungan seperti kebisingan dan getaran. Semua itu bisa jadi faktor risiko kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Dengan meningkatnya jumlah pasien kanker, layanan Mess Pemkab Beltim di Jakarta kini bukan sekadar tempat tinggal sementara, melainkan rumah harapan bagi banyak keluarga yang sedang berjuang melawan penyakit mematikan tersebut.*












