TANJUNGPANDAN – Badia Parulian menyatakan sikap legowo dan berbesar hati atas pemberhentiannya sebagai Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Batu Mentas Belitung, terhitung sejak 1 Juli 2025.
“Sebagai pribadi yang berbesar hati, saya telah memberikan yang terbaik untuk Perumdam Tirta Batu Mentas Belitung,” ujar Badia saat memberikan keterangan pers di Tanjungpandan, Senin (7/7).
Selama lima tahun menjabat, Badia mengaku bangga dengan pencapaiannya yang berhasil membawa Perumdam dari kondisi “sakit” secara kinerja maupun keuangan menjadi perusahaan daerah yang sehat.
“Dari segi kinerja dan keuangan membaik setiap tahun. Pendapatan kami naik dari Rp2 miliar, menjadi Rp3 miliar, dan terakhir Rp4 miliar. Semua bisa dilihat dari laporan keuangan,” ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa capaian kinerja Perumdam Tirta Batu Mentas Belitung telah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat.
“Pada tahun buku 2024, Perumdam Tirta Batu Mentas Belitung menjadi satu-satunya PDAM di Indonesia yang naik status dari ‘sakit’ menjadi ‘sehat’. Suratnya dari kementerian sudah ada, dan Bupati Belitung juga mengetahui hal ini,” jelas Badia.
Meski tak lagi menjabat, Badia berharap agar direksi yang baru mampu membawa Perumdam ke arah yang lebih baik, serta memperhatikan kesejahteraan pegawai yang selama ini telah bekerja keras bersamanya.
“Semoga direktur yang baru nanti bisa lebih baik dari saya, terutama dalam memperhatikan kinerja dan kesejahteraan teman-teman yang telah berjuang bersama saya selama lima tahun terakhir,” harapnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan unsur politik di balik pemberhentiannya, Badia enggan berspekulasi.
“Soal politik, saya tidak tahu. Itu di luar konteks saya. Saya bukan bagian dari tim sukses maupun lawan politik siapa pun. Fokus saya hanya ingin membangun Perumdam ini lebih baik ke depannya,” tegasnya.*


















