Kata Alumnus STIE YPKP Bandung, Zulkifli SE Soal Pariwisata: Geliat Ekonomi Pariwisata Mulai Membaik

Sejak digaungkan pariwisata, Belitung memang mulai membenahi sector kepariwisataan. Apalagi peraturan pemerintah yang dikeluarkan Presiden RI Joko Widodo, Belitung ditetapkan sebagai kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjungkelayang, belum lama ini. Kontan saja, peralihan pemerintah daerah memfokuskan kepada upaya pengembangan kepariwisataan.

Pengamat ekonomi Pembangunan Zulkifli SE diminta komentarnya dari trawangnews.com membenarkan kini ada semacam upaya pemerintah daerah untuk memfokuskan sector pariwisata sebagai pendapatan asli Belitung ke depan.

Bagi Zulkifli yang juga alumnus STIE YKPB Bandung ini, pembenahan sector pariwisata memang sudah menjadi sebuah keharusan. Mencontoh dari Bali, kata Zulkifli, dulunya tak ada apa-apa. Kini sudah dikenal dunia, bahkan menjadi incaran pariwisata dunia. Pendapatan aslinya meningkat. Lapangan kerjanya terbuka lebar.
Lebih jauh lagi. Di Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Di Desa ini pendapatan asli desa berkisar hampir 4 milliar dalam setiap tahun. Itu semu sector pendapatan asli dari pariwisata. Hingga kini, masyarakat Desa itu hidup dari pariwisata. Mulai sector jasa, usaha rumah tangga hingga perdagangan dikembangkan.”Awalnya, desa ini tandus, dan lahan ternak dan perkebunan. Kini berubah menjadi kawasan wisata,” ungkap Zulkifli.

Melihat itu semua, Zulkifli menilai keharusan yang lainnya adalah bagaimana pembenahan fisik dan sarana prasarana yang memadai. Masalah ini amat penting sebagai penunjang pariwisata.

Begitu pun, karakter masyarakat dan budaya serta etika juga keharusan menjadi kawasan wisata. Rasa aman, ramah masyarakat serta budaya menjunjung tinggi kesopanan juga menjadi sebuah keharusan yang harus dimiliki daerah ini menempatkan sector pariwisata sebagai andalan ke depan.

Hal lain juga soal kebersihan. Kebersihanan lanjut Zulkifli, salah satu penunjang sector pariwisata. Bagaimana kebersihan di lokasi pantai. Tempat pembuangan sampahnya. Berikutnya di lokasi pantai itu ada tidak kloset atau WC yang representative.”Ini menjadi lebih penting,”tambahnya.

Tak hanya itu. Kreativitas pengembangan masyarakat harus dibina. Mulai usaha rumah tangga hingga usaha menengah dibidang jasa, dan perdagangan. Zulkifli menunjuk contoh Pemerintahan Desa Buluh Tumbang mengelar kegiatan pelatihan Sablon, kerajinan khas belum lama ini.

Kegiatan pelatihan ini komponen harus siap menghadapi kemajuan zaman budaya local yang mesti digali secara terus menerus. Apalagi tambahnya, seiring dengan kemajuan daerah Belitung dalam pengembangan sector kepariwisataan ini tentunya harus siap menghadapi era baru dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.

“Ini tentunya, kegiatan ini nantinya dapat memberikan efek positif bagi peningkatan partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan. Jadi, kita jangan hanya jadi penonton saja,” ungkapnya.
*trawangnews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *