Bawaslu Belitung Gelar  Kegiatan Pengawasan Pemilu Partisipatif:  Peran Serta Perempuan dalam Pengawasan, Pemilihan Serentak Tahun 2024

TANJUNGPANDAN: Bawaslu Kabupaten Belitung, gelar kegiatan Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan tema, Peran Serta Perempuan dalam Pengawasan, Pemilihan Serentak Tahun 2024, pada hari Senin, 11 November 2024, yang bertempat di Hotel Grand Hatika Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, pada hari ini Senin, 11 Nopember 2024.

Acara kegiatan ini dibuka Ketua Bawaslu Belitung Rezeki Aris Munazar, yang dihadiri anggota Bawaslu Belitung Heical Fakar, Koordinator Sekretariat Zainal Muttaqin, serta peserta organisasi kalangan perempuan se Belitung diantaranya, PKK Kabupaten Belitung, Dharma Wanita Persatuan, Perempuan Lintas Agama, Aisiyah, Nasyiatul Aisiyah Belitung, Muslimat NU, Fatayat NU, Kohati Cabang Bangka Belitung, Pondok Pesantren Daarul Arofah, Majelis Taklim Al-Khoir, Majelis Taklim Lintas Till Jannah, Majelis Taklim Al-Amin, Majelis Taklim Ash-Sholihin dan Majelis Taklim Al-Ikhlas serta undangan lainnya.

Ketua Bawaslu Belitung Rezeki Aris Munazar, mengajak para ibu-ibu dan kalangan perempuan, untuk berpartisipasi aktif, dalam mengawasi proses pemilihan. Tak hanya memilih, warga diharapkan ikut memantau, pelaksanaan pemilu agar berjalan demokratis, dan bebas pelanggaran serta sebagai pengawas partisipatif, terutama dalam menangkal, politik uang dan kampanye hitam.

Aris, mengingatkan bahwa pemberi dan penerima uang, dalam pilkada dapat dikenai sanksi pidana, berdasarkan ketentuan yang diatur, dalam peraturan perundangan yang berlaku, pada Undang Undang Pilkada.

Bawaslu juga kata Aris, menyampaikan bahwa ibu-ibu yang melihat dugaan pelanggaran, dapat melapor ke Bawaslu dengan identitas dirahasiakan.

Diakhir sambutan, Aris mengajak semua pihak untuk menjadikan pemilu kali ini, sebagai momentum meningkatkan kualitas demokrasi, di daerah serta Pemilu yang jujur dan adil, untuk Belitung yang lebih baik.

Hadirkan Sejumlah Narasumber

Adapun Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, yang membawakan materi, tentang pengawasan partisipatif pada pemilu.

Ketua Bawaslu Belitung, Rezeki Aris Munazar, membuka sesi pertama dengan materi tentang pentingnya, sosialisasi partisipatif, dalam pemilihan serentak 2024. Ia menekankan pentingnya peran aktif perempuan, dalam menjaga integritas pemilu, dan mengajak peserta untuk lebih memahami,,proses pemilu agar dapat terlibat secara langsung, dalam pengawasan.

Materi kedua disampaikan oleh anggota Bawaslu Belitung, Heical Fakar yang memaparkan, mengenai penanganan pelanggaran pemilu sesuai dengan Peraturan Bawaslu,,Nomor 8 Tahun 2020. Heical menjelaskan mekanisme pelaporan, dan penanganan pelanggaran yang melibatkan masyarakat, sebagai pengawas pemilu, termasuk peran perempuan dalam deteksi dini pelanggaran.

Dedi Kurniawan dari Badan Kesbangpol Kabupaten Belitung, menyampaikan materi Peran Serta Perempuan, Dalam Pelaksanaan Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024, dalam sesi ketiga. Ia menyampaikan pentingnya keterwakilan perempuan, pendidikan politik, serta keterlibatan perempuan dalam pengawasan pemilu, sebagai bagian dari upaya memperkuat demokrasi yang inklusif, dan mendorong keterwakilan perempuan, dalam setiap tahapan pemilu.

Rina Dardini, seorang pemerhati dan aktivis serta mantan anggota Bawaslu Belitung, juga turut berbicara dalam acara pemberian materi ketiga, yakni perempuan dalam politik dan peran sertanya dalam pemilihan tahun 2024. Ia mendorong kaum perempuan, untuk lebih aktif berpartisipasi,, dalam pengawasan pemilu serta menjadi agen perubahan, dalam memastikan pelaksanaan pemilu Belitung yang bersih dan jujur.

Dalam sebuah diskusi dan dialog publik yang digelar di Belitung, peserta menyampaikan berbagai harapan kepada Bawaslu agar memperkuat pengawasan dan penindakan terhadap dugaan pelanggaran yang mungkin terjadi selama proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Para peserta menginginkan Bawaslu agar segera menindaklanjuti setiap temuan dugaan pelanggaran di berbagai tahap pemilihan, mulai dari tahapan kampanye, masa tenang, hingga hari pemungutan suara. Salah satu poin utama yang disoroti adalah praktik money politik atau politik uang, yang dikhawatirkan dapat merusak kualitas demokrasi di daerah tersebut.

Mereka berharap Bawaslu mampu bertindak cepat dalam menangkal praktik-praktik yang dianggap mencederai prinsip demokrasi tersebut.

Bawaslu Belitung diharapkan mampu menjalankan fungsinya sebagai pengawas yang profesional, tegas, dan berintegritas tinggi dalam memastikan agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 berjalan dengan bersih, adil, dan sesuai aturan yang berlaku.*