SIJUK: Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilihan Serentak 2024, Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Belitung menggelar kegiatan Pengawasan Pemilu Partisipatif di Hotel Swiss-Belresort Belitung, Desa Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama, adat, dan masyarakat dengan tujuan memperkuat pengawasan pemilu di tingkat lokal.
Dengan tema Peran Aktif Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat dalam Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Belitung Tahun 2024, kegiatan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan pemahaman yang mendalam terkait pengawasan pemilu. Fokus utama acara ini adalah pencegahan pelanggaran dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Bupati dan Wakil Bupati yang akan digelar tahun ini.
Ketua Bawaslu Kabupaten Belitung Rezeki Aris Munazar ungkapkan tujuan kegiatan ini agar masyarakat yang tergabung kedalam berbagai golongan dapat turut aktif membantu Bawaslu Kabupaten belitung dalam melakukan pengawasan.
Diharapkan, mereka dapat berperan aktif ikut mengawal pesta demokrasi, apabila dalam pelaksanaan pemilihan ini diketahui adanya dugaan pelanggaran maka diharapkan untuk segera menyampaikan laporan kepada Bawaslu Kabupaten Belitung.
Dalam acara kegiatan sosialisasi ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli. Dedy Kurniawan, S.Ip, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Ormas Badan Kesbangpol Kabupaten Belitung yang paparannya, membahas pentingnya keterlibatan aktif tokoh masyarakat dalam pengawasan pemilu dan mengajak masyarakat untuk menjaga stabilitas politik serta keamanan selama pelaksanaan Pilkada 2024 dengan menghindari potensi kerawanan konflik sosial, seperti politik identitas dan isu SARA, yang kerap muncul di masa-masa Pilkada.
Sementara itu,, materi lain disampaikan mengenai strategi pencegahan pelanggaran dalam Pemilihan Serentak 2024 yang disampaikan oleh Yerri Larona, Koordinator Divisi Hukum, pencegahan partisipasi dan humas Bawaslu Belitung.
Dalam paparannya, Yerri menjelaskan bagaimana fungsi Bawaslu, pengawasan dan pencegahan, penindakan hingga sengketa proses pemilu.
Terkait dengan acara ini, sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat menyampaikan dukungan ini atas terlaksananya kegiatan ini.
“Kami dari Forum Kerukunan Umat Beragama kabupaten Belitung mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian. Walaupun berbeda pilihan, kita ciptakan, pilkada damai, aman dan lancar, di Kabupaten Belitung,” kata Harmizi, Ketua FKUB Belitung.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah Muhamadiyah Kabupaten Belitung M Turpan menekankan untuk mengkedepankan agar masyarakat lebih fokus pada program, visi, dan misi para calon pada pilkada 2024. “Masyarakat kita harapan dapat melihat program misi dan visi calon. Dan Soal memilih, kita serahkan ke masing-masing individu,” pungkasnya.
Sedangkan Sekretaris PC NU kabupaten Belitung Haji Ahmad Tibroni SHi berharap agar untuk pilkada Belitung tahun 2024 ini berjalan damai dan aman serta tidak ada gejolak baik itu politisasi isu sara ataupun mengungkapkan politik indentitas yang sering dimanfaatkan dalam kampanye politik.
“Mari kita ciptakan kedamaian dan kelancaran pilkada Belitung ini dengan lancar,”Katanya.
Diakhir acara, Ketua Bawaslu Kabupaten Belitung juga mengajak tokoh agama, Tokoh Adat dan Tokoh masyarakat untuk menjaga kerukunan demi terciptanya Pilkada yang aman dan damai.
Diharapkan dengan keterlibatan aktif dari perwakilan FKUB, Muhamadiyah, NU, LAM, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat serta adanya harmonisasi agama, etnis, ras dan suku maka diharapkan Pilkada serentak di Kabupaten Belitung ini dapat terlaksana dengan baik, sehingga bisa menekan potensi kerawanan yang muncul salah satunya adalah adanya pelanggaran terhadap ISU SARA, karena mengingat Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati kita saat ini terdiri dari berbagai agama, suku, ras dan golongan.*