TANJUNGPANDAN: Lama tak pulang kampong, Warga Belitung yang bermukim di Swis, Ing. Raymundus Hermanto Rahmat Husin bersama Istri, Susanti berkunjung ke Rumah Adat Melayu Belitung, pada Selasa 16 Mei 2023.
Saat berkunjung ke rumah adat, Hermanto bersama sang Istri yang ditemani rekan-rekan sejawatnya alias teman sekolahan di SMA 1 Tanjungpandan bersama Mantan Dandim Belitung 0414 Belitung Letkol (Purn) Faisal Madani beserta Istri yang diterima langsung Sekretaris Lembaga Adat Melayu Belitung Ismail Mihad beserta Istr, yang juga teman sejawat Raymundus Hermanto Husin
Di saat di rumah adat, Raymundus Hermanto Husin yang biasa disapa Hermanto tiba-tiba di daulat untuk berikan motivasi kepada anak pelajar SMK 3 Tanjung pandan yang sedang berkunjung ke rumah adat melayu. Adalah Sekretaris Lembaga Adat Melayu Ismail Mihad, yang meminta untuk menjadi motivator. Dan Hermanto pun mengiyakan sampaikan secara sekilas liku-liku perjalanan hidup sampai tinggal di Swis, hingga bekerja di perusahan telkomunikasi ternama di Swis.
Usai memberikan motivator, Hermanto beserta Istri diajak makan mie rebus Belitung, bersama rekan-rekan teman sejawatnya.
“Enak mie rebus,”Katanya sambil tergiangnya saat masih remaja di Belitung merasakan yang sama ketika mencicipi mie rebus di pusat kota Tanjungpandan.
Seperti diketahui, Hermanto merupakan anak keempat dari Husin, yang orang tuanya sempat bekerja di Timah. Ia pun dulunya tinggal bersama orang tua di jalan Melati Tanjungpendam Tanjungpandan (dekat museum).
Lelaki kelahiran Belitung ini awal masuk SD Regina Pacis melanjutkan SMP Regina Pacis di Belitung. Setelah itu, masuk SMA Negeri 1 Tanjungpandan namun hanya sampai kelas 2. Kemudian ia lanjutkan sekolahnya pindah sekolah bersama orang tuanya. Selepas itu, Hermanto bersama orang tua merantau bersama orang tua ke luar negeri, sambil masuk perguruan tinggi, dan bergelar Ing (kalau indonesia bertitel Ir.(insinyur).
Di luar negeri tinggal sementara di Belgia, kemudian pindah ke Swis sejak tahun 1991, dan Hermanto pun mulai bekerja di Telkom di Swis sebagai developer yang bertugas sebagai pengujui/tes barang baru hasil produk berbagai alat komunikasi seperti ruther, modem dan berbagai digitalisasi internet.
Ketika diminta pesannya kepada anak pelajar, Hermanto berikan motivasi ke anak pelajar agar terus berjuang walaupun berliku-liku.
“Kita orang indonesia tinggal di Eropa tidak mudah harus berjuang jangan putus semanggat, usahakan maju terus walaupun berliku-liku, sampai tercapai dan berhasil,” katanya.
Hermanto mengakui setelah pulang kampong, begitu merindukan bagaimana keadaan dan suasana Belitung saat ini. Di kota kelahirannya Belitung, Hermanto bersama Istri pun selain ke rumah adat, juga telah berkunjung ke kawasan wisata tanjung kelayang dan berkeliling kota Tanjungpandan, dan hingga akan berangkat ke kampong manggar hingga akhir Mei ini baru akan pulang ke Swis. Selamat dan sukses pak. Semoga nantinya pulang dengan selamat.*