Budi Setiawan Sumbangkan Buku “Kampong Badau” kepada Tokoh Masyarakat Kelekak Datuk

Budi Setiawan juga berharap buku "Kampong Badau" dapat masuk ke perpustakaan sekolah dan perpustakaan desa di seluruh Pulau Belitung. Kehadiran buku ini bernilai strategis ketika budaya Melayu Belitong semakin tergerus oleh zaman

BADAU: Budi Setiawan, pelaku pariwisata Belitung dan pengelola Taman Wisata Alam Batu Mentas, menyumbangkan buku “Kampong Badau” kepada sejumlah tokoh masyarakat Dusun Kelekak Datuk, Desa Badau. Penyerahan buku ini dilakukan pada acara Maras Taun Kampong Kelekak Datuk, di kediaman Dukun Kampong Kelekak Datuk, Zaini, Minggu, 26 Mei 2024.

Sebanyak 10 buku “Kampong Badau” diserahkan oleh Budi Setiawan kepada Kepala Dusun Kelekak Datuk Supriyatno, Ketua RW Kelekak Datuk Hadi, Ketua RT 15A Zuhendi, Ketua RT 15B Dino, Ketua RT 16A Suna, Ketua RT 16B Juhaidi, Pengurus TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) Al Hidayah Masraji, Dukun Kampong Kelekak Datuk Kik Zaini, Dukun Kampong Badau Kik Maharin, dan Pengurus Lembaga Adat Melayu Belitung Kecamatan Badau, Effendi.

Budi Setiawan menjelaskan bahwa dirinya merasa terpanggil untuk mewakafkan buku “Kampong Badau” kepada tokoh masyarakat di Kelekak Datuk. Buku ini sangat penting dalam mendukung pelestarian adat dan budaya Belitung, mengingatkan kita akan warisan generasi terdahulu yang harus diteruskan oleh generasi masa kini dan mendatang.

“Dengan dibukukannya kisah Kampong Badau, termasuk Kampong Kelekak Datuk dari masa ke masa, buku ini tidak hanya menjadi pajangan, tetapi harus dibaca oleh masyarakat, sehingga dapat diketahui oleh anak cucu warga Kelekak Datuk dan Badau,” ujar Budi.

IMG 20240526 WA0063
Budi Setiawan, pelaku pariwisata Belitung dan pengelola Taman Wisata Alam Batu Mentas, bersama sejumlah tokoh masyarakat Dusun Kelekak Datuk, Desa Badau

Budi Setiawan juga berharap buku “Kampong Badau” dapat masuk ke perpustakaan sekolah dan perpustakaan desa di seluruh Pulau Belitung. Kehadiran buku ini bernilai strategis ketika budaya Melayu Belitong semakin tergerus oleh zaman.

Buku yang diterbitkan dalam dua bahasa ini mengungkap berbagai aspek kesejarahan dan peradaban masyarakat Pulau Belitung, seperti sejarah Kerajaan Badau dan perkembangan awal masuknya Islam di Belitung.

Kepala Desa Badau, Irawan Sumantri, yang hadir dalam acara tersebut, mengucapkan terima kasih atas kepedulian Budi Setiawan kepada masyarakat Badau, khususnya Dusun Kelekak Datuk. Menurut Irawan, tindakan Budi Setiawan yang mewakafkan buku “Kampong Badau” ini semoga bisa diikuti oleh pihak lain untuk mendukung upaya penyebarluasan buku tersebut.

Selain Kepala Desa Badau, acara penyerahan buku ini juga dihadiri oleh penulis buku, Haril M Andersen, Babinkamtibmas Desa Badau, serta sejumlah tokoh adat, tokoh masyarakat, dan warga Dusun Kelekak Datuk, Desa Badau, Belitung.

Sumbangan buku ini menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian budaya dan sejarah lokal, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan memahami warisan leluhur.*