Di Desa Perawas, LAMBEL Gelar Musyawarah Adat

TANJUNGPANDAN: LAMBEL (Lembaga Adat Melayu Belitong) gelar musyawarah adat yang sekaligus pembentukan panitia
Begawai Adat Belitung, di Desa Perawas, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, pada Selasa 7 Desember 2021.

Acara kegiatan ini dibuka Kades Perawas Yahya yang dihadiri Ketua LAMBEL Drs. H Abdul Hadi Adjin beserta pengurus LAMBEL (Achmad Hamzah, Ismail Mihad), Wahyu staf Kecamatan Tanjungpandan. lurah dan staf kelurahan ketua Lambel kecamatan Tanjungpandan Sofwan AR dan pengurusnya, Ketua Lambel Desa Perawas, mak Inang, Penghulu gawai, Mak panggong, Tukang Tanak, Dukun kampong. Lebai, Tokoh masyarakat lainya.

Pada kesempatan tersebut Ketua LAMBEL Drs. H. Abdul Hadi Adjin sampaikan bahwa tujuan musyawarah adat ini adalah untuk mensosialisasikan perda no. 3 tahun 2003 tentang Prosesi Perkawinan Adat Belitong khususnya mengenai Tata tertib Panitia Begawai Belitong.

Lembaga adat Melayu belitung kata Hadi, berkewajiban mengajak masyarakat untuk mengevaluasi kegiatan Begawai adat belitong yang selama ini kita laksanakan. Jika ada yang tidak tertib dan menyimpang dari nilai-nilai dan norma etika adab maka kegiatan itu harus kita luruskan dan kita sempurnakan.

Hadi memberikan sebuah contoh seperti kegiatan bepantun harus disempurnakan jika materi pantun mengandung unsur-unsur ketidak sopanan apalagi ada konten asusila. Begitu juga, lanjut Hadi, jika cara perasmanan usahakan tempat duduk/kursinya jangan undangan makan berdiri.

Termasuk tambah Hadi, hiburan usahakan pakaian penyanyinya dengan berpakaian sopan jika penyanyinya perempuan, sehingga tidak bertentangan dengan acara doa yang dilakukan pada waktu paginya. Waktu ucapan selamat dan doa restu kepada kedua mempelai/penganten dan keluarga orang tua penganten diutamakan dulu salamannya baru pemberian amplopnya karena itu menempatkan kotak uang pada bagian akhir mau pulang dan lainnya

Hadi juga mengajak kepada pak kades dan masyarakatnya untuk menata lingkungan halaman kita dengan suasana adat budaya belitong
Karena Desa Perawas merupakan salah satu pintu gerbangnya belitong bagi tamu yang baru turun dari pesawat terbang.

“Jika Pemerintah membangun pintu Gerbang masuk dan keluar belitong dengan pandangan suasana/keadaan adat budaya belitong. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi tamu yang datang ke belitong sayangnya “Pintu Gerbang” Gaye dan rupe Belitong itu belum juga ada padahal Belitong sudah sangat terkenal di dunia saat ini,” katanya.*