TANJUNGPANDAN – Komisi 2 DPRD Belitung telah menyampaikan berbagai keluhan aspirasi masyarakat kepada Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, baru baru ini menyangkut harga eceran tertinggi (HET) LPJ Gas Belitung yang menjadi konversi minyak tanah ke Gas dengan program subsidi dari pemerintah namun dinilai memberatkan masyarakat.
Hasilnya, aspirasi yang disampaikan akan menjadi bahan masukan dari pihak Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), termasuk untuk alternatif agar harga het gas / tabung 3 Kg ini tidak melonjak perlu dibuatkan secepatnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) di Belitung.
Ketua Komisi 2 DPRD Belitung Freddy kepada trawangnews.com, hari ini Selasa 22 Januari 2019, menyebutkan pihaknya sudah menyampaikan berbagai persoalan terhadap Harga gas elpiji 3 kilogram (3 Kg) untuk wilayah Belitung diperkirakan akan lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) bila dibandingkan dengan wilayah Bangka. Hal ini karena diperkirakan adanya tambahan biaya transportasi dari Bangka menuju Belitung dan pendistribusian di wilayah Belitung sendiri.
Seperti contoh tambah Freddy, untuk wilayah Bangka saja HET elpiji 3 Kg mencapai Rp. 16.500 jika ditambah biaya transportasi yang diisukan mencapai sekitar Rp. 7000 ini berarti, masuk Belitung saja sudah Rp. 23.000. Harga tersebut, belum ke penyalur yang lainnya.
Harga ini juga akan bertambah lagi, jika gas-gas ini harus di distribusikan ke pulau-pulau kecil di Belitung seperti Selat Nasik, pulau Sumedang dan sekitarnya sehingga harga gas ini akan lebih meningkat mengingat ditambah biaya transportasi laut ke daerah tersebut.
“Itu kita sampaikan dalam rapat
Unek unek di daerah kepada ESDM, dan kesimpulannya belum ada kepastian untuk harga gas elpiji 3 kg ini,” kata
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Belitung, Freddy.
Pada pertemuan itu lagi kata Freddy, pihak juga mempertanyakan kepada pemerintah dasar penghitungan besaran HET yang menjadi kewenangan Pemda agar jangan sampai masyarakat diberatkan sebab konversi ini adalah kebijakan pemerintah.
Pada pertemuan itu juga disampaikan untuk alternatif agar harga gas 3 Kg ini tidak melonjak harus dibuatkan secepatnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) di Belitung.
Sementara itu, pihak ESDM sendiri ketika rapat tersebut dalam keterangan dihadapan jajaran Komisi II DPRD Belitung telah dicatat oleh mereka apa apa yang menjadi keluhan daeraj dan akan jadi bahan pertimbangan bagi mereka untuk ditindaklanjuti.
Khusus kepada pemerintah daerah, Freddy juga sempat meminta kepada Iqbal selaku Kepala bagian ekonomi kabupaten Belitung agar sebelum mengeluarkan HET Elpiji 3 kg harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan DPRD Belitung supaya dapat didiskusikan terkait harga tersebut agar tidak memberatkan masyarakat.*trawangnews.com