TANJUNGPANDAN – DPC Harpi Melati Kabupaten Belitung menghadiri rangkaian peringatan HUT ke-44 Harpi Melati yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Ibu ke-97 se-Sumatera dan Banten. Perayaan berlangsung meriah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sejak Rabu (10/12/2025).
Ketua DPC Himpunan Ahli Rias Pengantin (HARPI) Melati Kabupaten Belitung, Sulistyawati, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan diawali dengan resepsi di Gedung Mahligai Serumpun Sebalai, Rumah Dinas Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Acara kemudian dilanjutkan dengan gala dinner serta pagelaran seni di Hotel GM Puncak pada malam harinya.
Kegiatan berlanjut pada Kamis (11/12/2025) dengan agenda wisata bersama ke sejumlah destinasi unggulan di Pulau Bangka, seperti Pantai Tanjung Pesona, Pantai Tikus Emas, dan Pagoda Nusantara. Agenda ini menjadi ajang mempererat silaturahmi sekaligus memperkenalkan potensi wisata Bangka Belitung kepada para tamu dari berbagai provinsi.
Dalam acara peringatan tersebut, dari DPC Harpi melati belitung mempersembahkan baju pengantin adat Melayu belitung dan bernyanyi solo.
Acara resepsi turut dihadiri Ketua Umum DPP Harpi Melati Hj. Listiani Shintawati, SH, Wakil Ketua DPP Harpi Melati Yati Jokowahyudi, Sekretaris BKOW Babel Hasunah, Ketua DPD Harpi Melati Kepulauan Bangka Belitung Hj. Hajijah, S.I.Kom, serta ketua DPD Harpi Melati dari Jambi, Lampung, dan Banten. Pengurus DPC Harpi Melati Kabupaten/Kota se-Babel juga hadir memeriahkan acara tersebut.
Peringatan HUT Harpi Melati dan Hari Ibu tingkat Sumatera dan Banten tahun ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan para perias pengantin, tetapi juga wadah mempertegas komitmen pelestarian budaya melalui seni rias dan pagelaran tradisional. Harpi Melati menegaskan kembali perannya dalam menjaga kekayaan budaya Nusantara sekaligus memperkuat solidaritas antarwilayah.
Sebagai kelanjutan estafet pelestarian budaya, Provinsi Banten telah ditetapkan sebagai tuan rumah peringatan HUT Harpi Melati dan Hari Ibu tahun 2026. Momen ini diharapkan semakin menguatkan peran perempuan dalam seni rias pengantin Nusantara serta memperluas jejaring budaya antar daerah.*
