TANJUNGPANDAN: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belitung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas perkembangan dan keberlanjutan usaha peternakan ayam mandiri di Kabupaten Belitung.
Acara yang berlangsung di Kantor DPRD Kabupaten Belitung pada hari ini, Senin 20 Januari 2025, ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua DPRD Belitung Vina Cristyn Ferani, perusahaan PT. Sinar Mitra Sejahtera dan mitra, Aliansi Peternak Ayam Mandiri Belitung, dan perwakilan dinas terkait.
Ketua DPRD Belitung, Vina Cristyn Ferani menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari surat Ketua Aliansi Peternak Ayam Mandiri Belitung Nomor 001/APM-BEL/2025, yang menyoroti persoalan harga ayam dan dampaknya terhadap para peternak.
Masalah Ketidakseimbangan Permintaan dan Penawaran
Menurut Vina, akar masalah seperti disampaikan aliansi ternak mandiri adalah terletak pada ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran ayam di Belitung, mereka pun merasa dirugikan. Untuk menemukan solusi, diperlukan data valid mengenai jumlah ayam yang tersedia, baik dari PT. Sinar Mitra Sejahtera beserta mitranya maupun dari aliansi peternak mandiri sendiri.
.
“Data kebutuhan ayam di Belitung mencapai 7.000 ekor per hari atau sekitar 210.000 ekor per bulan. Namun, data ini harus dicocokkan dengan jumlah ayam yang bisa disuplai oleh PT. Sinar Mitra Sejahtera dan mitra, aliansi ternak Belitung, serta jumlah daging ayam beku yang masuk ke Belitung. Bahkan Sementara untuk kebutuhan ayam di belitung timur juga ternyata dipasok sebagaian besar dari Belitung. Dengan upaya ini, nantinya tidak ada yang merasa dirugikan dan ada titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran sehingga ayam di tingkat konsumen merasa terjangkau dan harga yang wajar serta pihak aliansi pun tidak dirugikan, termasuk perusahaan dan mitra,” jelas Vina.
Adapun dalam pertemuan tersebut, masing-masing undangan atau peserta yang terkait baik perusahaan, mitra, dan aliansi ternak mandiri maupun instansi terkait memberikan masukan dan pandangan terkait berbagai hal yang disampaikan hingga akhirnya ditetapkan sejumlah rekomendasi yang harus disepakati bersama.
Rekomendasi DPRD
Adapun Hasil pertemuan ini menghasilkan beberapa rekomendasi, di antaranya:
1. Validasi Data Ternak
Dinas Ketahanan Pangan diminta mengumpulkan data akurat tentang populasi ternak, suplai ayam, dan daging beku dari berbagai pihak. Hal ini bertujuan menciptakan keseimbangan antara suplai dan permintaan sehingga harga ayam di tingkat konsumen tetap terjangkau.
2. Penetapan Harga Kandang dan Konsumen
Disepakati harga ayam kandang sebesar Rp25.000 hingga Rp28.000 per kilogram. Sedangkan harga daging ayam di tingkat konsumen sebesar Rp 38.000 hingga Rp 40.000 sebagai upaya untuk memastikan konsumen mendapatkan harga wajar dan ini pun sesuai dengan peraturan Badan Pangan Nasional.
3. Penyederhanaan Rantai Distribusi
Rantai suplai ke pasar akan disederhanakan agar harga di tingkat konsumen lebih kompetitif. Hal ini juga bertujuan mengurangi biaya distribusi yang sering menjadi penyebab tingginya harga ayam.
4. Penyediaan Fasilitas dan Lapak
Komisi II DPRD akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan lapak-lapak yang tidak difungsikan di pasar dapat dialihkan kepada aliansi peternak mandiri.
5.Dukungan pengembangan produk turunan daging ayam
DPRD mendukung upaya pengembangan produk turunan daging ayam yang diharapkan dinas perikanan kabupaten dan PLUT KUMKM Belitung bisa membantun menfasitasinya guna meningkatkan nilai tambah serta Pemanfaatan Cold Storage yang dimiliki oleh dinas perikanan untuk mengatasi kelebihan pasokan untuk menyimpan daging ayam lokal.
6. Dukungan Penyediaan DOC dan Pakan
Dinas ketahanan pangan dan pertanian diminta mendukung penyediaan Day Old Chick (DOC) dan pakan bagi aliansi peternak mandiri guna memastikan keberlanjutan usaha mereka.
Harapan ke Depan
Melalui langkah-langkah ini, DPRD Belitung optimis bahwa keberlanjutan usaha peternakan ayam mandiri dapat terjamin, sekaligus memberikan dampak positif bagi konsumen.
“Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, peternak, dan pihak swasta, kami yakin sektor ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Belitung,” pungkas Vina.
Ia juga mendukung peternak ayam mandiri melalui kebijakan yang adil, pengawasan harga, serta pengelolaan pasokan dan permintaan yang lebih baik.
“DPRD akan menyampaikan hasil rekomendasi kepada pihak terkait dan akan terus mengawal dan membantu merealisasikan kesepakatan ini demi keberlanjutan peternakan ayam mandiri di Belitung,” tutup Vina.
Sementara itu, menanggapi hasil RDP ini, Ketua Aliansi Ternak Mandiri Yahya SE menyatakan harapannya agar bisa direalisasikan terkait dari berbagai hal rekomendasi yang telah disepakati bersama-sama.
Sedangkan baik dinas ketahanan pangan dan Kabid Perdagangan pada Dinas KUNMPTK Belitung Hamzah dalam RDP tersebut menyatakan komitmennya untuk mengikuti aturan kesepakatan yang telah direkomendasikan oleh pihak DPRD Belitung.
“Kita akan ikuti ketentuan dan kesepakatan sesuai dengan aturan yang ada, “Kata Destika Effenly Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, dalam keterangan yang disampaikan dalam rapat dengar pendapat oleh pihak DPRD.*