MANGGAR: Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Pertanahan, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRP2RKP) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) terus melanjutkan program pembangunan rumah layak huni (RLH).
Tahun 2025 ini, sebanyak 64 unit RLH tengah dibangun untuk mendukung Program Prioritas Pembangunan Beltim Nyaman Berkemajuan hingga 2030
Dari jumlah tersebut, 36 unit diperuntukkan bagi peningkatan kualitas, yakni renovasi rumah tidak layak huni menjadi RLH, sedangkan 28 unit sisanya merupakan pembangunan baru.
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPRP2RKP Beltim, Eldo Mukmin, menjelaskan adanya perbedaan anggaran untuk kedua pola pembangunan tersebut.
“Untuk peningkatan kualitas diberikan Rp30 juta per unit, sementara pembangunan baru anggarannya Rp60 juta per unit,” terang Eldo, Kamis (11/9/25) sore.
Ia menyebut progres pembangunan RLH saat ini cukup signifikan. “Kalau peningkatan kualitas sekitar 60–65 persen, sedangkan untuk pembangunan baru sudah di atas 85 persen,” ujarnya.
Eldo menargetkan, pembangunan RLH baru akan selesai akhir Oktober 2025, sementara RLH peningkatan kualitas diperkirakan rampung pada November 2025. Program ini menjadi bagian dari target Pemkab Beltim untuk membangun 1.000 unit RLH hingga 2030.
“Tahun 2026 mendatang, kita sudah ajukan 181 unit RLH dengan pola peningkatan kualitas. Tahun 2027 akan kita tingkatkan lagi menjadi 250 unit,” tambah Eldo, yang juga dikenal sebagai penggagas aplikasi Pintu Rumah Rakyat.
Tiga Fokus Pembangunan DPUPRP2RKP Beltim
Minimnya anggaran pembangunan menjadi tantangan tersendiri bagi DPUPRP2RKP Kabupaten Beltim. Bahkan, Dana Alokasi Khusus (DAK) yang biasanya dikucurkan pemerintah pusat, dipastikan tidak tersedia untuk tahun 2025.
Kondisi ini membuat DPUPRP2RKP hanya memfokuskan anggaran pada tiga program prioritas, yakni:
1. Pembangunan Rumah Layak Huni (RLH).
“Ini menjadi fokus pertama, karena kita harus mendukung capaian target 1.000 RLH sesuai visi misi daerah,” ungkap Kepala DPUPRP2RKP Beltim, Idwan Fikri.
2. Pembangunan Jalan Lingkungan.
Pembangunan jalan ini diharapkan dapat menunjang akses dan kualitas sarana prasarana pendukung RLH. “Pemeliharaan jalan juga tetap berjalan, kita lakukan beriringan,” jelas Idwan.
3. Peningkatan Sarana Ketahanan Pangan.
DPUPRP2RKP akan membangun saluran irigasi untuk sawah dan pertanian masyarakat. “Walaupun anggarannya kecil, tetap kita akomodir. Nanti proyek besar irigasi akan dibangun Balai atau Pemerintah Provinsi,” tambahnya.
Selain tiga fokus tersebut, DPUPRP2RKP juga wajib melaksanakan pemeliharaan jalan Kabupaten yang sudah lama tidak tersentuh perawatan. “Contohnya di Desa Limbungan, Tanjung Batu Itam – Simpang Pesak, jalan itu sejak 2012 belum pernah dirawat,” kata Idwan.
Terkait pembangunan jalan melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit, Idwan menyebut hingga kini belum ada kejelasan. Sementara itu, untuk DAK tahun ini dipastikan hanya dialokasikan untuk sektor kesehatan.
“Harapan kita tinggal dari Inpres Jalan Daerah. Balai yang mengerjakan, tapi nanti jadi aset daerah,” pungkasnya.*sumber: Diskominfo SP Beltim –












