Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Gelar Kegiatan Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Puskesmas Sijuk

stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang dan infeksi berulang, yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu. Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini membawa risiko jangka panjang seperti rendahnya kecerdasan, serta meningkatnya risiko penyakit degeneratif di masa dewasa.

SIJUK: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengadakan acara bertajuk “Upaya Percepatan Penurunan Stunting melalui Kapasitasi Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu di Bidang Gizi Balita dan Gizi Ibu Hamil” di Puskesmas Sijuk, Senin, 26 Agustus 2024.

Acara ini melibatkan kader dari 19 posyandu di wilayah Puskesmas Sijuk, dengan menghadirkan pemateri dari Departemen Gizi Kesmas FKM UI, yakni Dr. Ir. Diah M. Utari sebagai ketua tim, dan Ir. Siti Arifah Pujonarti, MPH sebagai anggota tim. Materi yang disampaikan meliputi gizi balita dan ibu hamil, termasuk konseling gizi, cara membaca hasil ploting di Kartu Menuju Sehat (KMS), serta keterampilan membuat menu sehat untuk ibu hamil dan balita.

Selama kegiatan, para kader mengikuti pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan mereka. Media pembelajaran yang digunakan meliputi booklet, KMS besar dan kertas besar untuk penyusunan menu. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan kader sebesar 17%, serta peningkatan keterampilan dalam konseling gizi, membaca KMS, dan pembuatan menu untuk ibu hamil dan balita.

Para kader posyandu mengakui bahwa semua bahan pangan tersedia di pasar dengan harga terjangkau. Mereka juga menyebutkan bahwa kasus stunting lebih banyak disebabkan oleh pola asuh yang kurang tepat, terutama dalam pemberian makan pada ibu hamil dan baduta. Kurangnya keragaman dan keseimbangan gizi dalam menu menjadi faktor utama masalah gizi ini. Selama kegiatan edukasi, semua kader berhasil melakukan praktik pembuatan menu untuk ibu hamil dan balita dengan baik. Diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dapat disebarluaskan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil dan ibu balita, untuk menurunkan angka stunting.

IMG 20240831 101724

Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung dan Puskesmas Sijuk menyambut baik kegiatan ini. Rohami, Pengelola Program Gizi Kabupaten Belitung, menegaskan bahwa edukasi kepada kader posyandu sangat tepat karena mereka adalah ujung tombak dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu balita di masyarakat.

Sebagai informasi, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang dan infeksi berulang, yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu. Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini membawa risiko jangka panjang seperti rendahnya kecerdasan, serta meningkatnya risiko penyakit degeneratif di masa dewasa.

Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, stunting di wilayah ini mengalami peningkatan, sehingga pemerintah daerah terus berupaya menurunkan angka tersebut melalui berbagai inisiatif, salah satunya dengan memberdayakan kader posyandu.*