SIJUK: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) kembali menunjukkan komitmennya dalam upaya penurunan stunting di Indonesia. Kali ini, FKM UI menggandeng SMA Negeri 1 Sijuk, Kabupaten Belitung, untuk menyelenggarakan kegiatan edukasi bagi para siswi guna meningkatkan literasi terkait anemia sebagai upaya preventif terhadap stunting.
Kegiatan yang diadakan pada Senin, 26 Agustus 2024, ini diikuti oleh sekitar 180 siswi dari kelas 1, 2, dan 3. Dipimpin oleh Dr. Ir. Diah M. Utari, tim dari Departemen Gizi Kesmas FKM UI menghadirkan materi-materi penting terkait anemia, mulai dari definisi, penyebab, hingga akibat yang ditimbulkan. Selain itu, para siswi juga dibekali pengetahuan tentang pentingnya konsumsi tablet tambah darah (TTD) dan gizi seimbang bagi remaja.
Hasilnya sangat menggembirakan, dengan peningkatan pengetahuan sebesar 18% di kalangan peserta. Para siswi yang semula ragu untuk mengonsumsi TTD karena rasa dan bau yang tidak enak, serta efek samping seperti tinja berwarna hitam dan konstipasi, kini mulai memahami pentingnya TTD. “Efek samping tersebut tidak berbahaya dan manfaat jangka panjangnya sangat besar bagi kesehatan reproduksi di masa depan,” jelas Dr. Diah.
Tak hanya soal TTD, tim FKM UI juga menyoroti pola makan remaja yang masih banyak kekurangan. Banyak dari mereka yang belum memahami prinsip “isi piringku” dan sering melewatkan makan 3 kali sehari. Padahal, gizi yang seimbang dan beragam sangat penting untuk mencegah anemia, yang pada akhirnya juga berperan dalam mencegah stunting.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung dan Puskesmas Sijuk. “Peningkatan literasi pada remaja putri adalah langkah awal yang sangat tepat untuk mencegah stunting sejak dini,” ujar Rohami, Pengelola Program Gizi Kabupaten Belitung. Kepala SMAN 1 Sijuk juga menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini terus berlanjut demi kesehatan generasi penerus bangsa.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pengetahuan dan kepatuhan para remaja putri terhadap pencegahan anemia semakin meningkat, sehingga dapat menurunkan angka stunting di masa depan.**