TANJUNGPANDAN: Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, berubah semarak, awal Agustus lalu. Selama lima hari penuh, warga dan para pengunjung larut dalam kemeriahan Festival Gunong Belian—sebuah perayaan yang memadukan kekayaan budaya, tradisi, dan geliat ekonomi kreatif.
Festival yang telah ditutup ini dihadiri berbagai undangan, mulai dari tokoh masyarakat, pelaku UMKM, hingga perwakilan pemerintah daerah.
Menurut Kepala Dusun Teluk Dalam, Noviansyah, tujuan utama festival adalah memberdayakan UMKM, memperkenalkan tradisi serta potensi Desa Juru Seberang, sekaligus mendukung program 1 Desa 1 Event dan 1 Desa 1 Destinasi Pariwisata yang dicanangkan Pemkab Belitung.
“Gunong Belian adalah salah satu dari dua gunung yang ada di Dusun Teluk Dalam. Tanahnya subur, menjadi sumber penghidupan warga sejak dulu,” jelas Noviansyah, sambil menuturkan bahwa nama “Gunong Belian” juga sarat nilai sejarah bagi masyarakat setempat.
Bagi para pelaku UMKM, festival ini jadi ladang rezeki. Seorang penjual makanan mengaku hanya dikenakan biaya Rp150 ribu untuk lima hari berjualan. “Kami bawa tenda sendiri. Biaya segitu terjangkau dan sesuai dengan pendapatan yang kami dapat,” katanya dengan senyum puas.
Selama lima hari, pengunjung disuguhi berbagai acara menarik, mulai dari bazar UMKM, parade drumband, pertunjukan kesenian tradisional, lomba senam kreasi, lomba karaoke, jalan santai, hingga senam sehat. Semua itu berpadu menciptakan suasana hangat, penuh warna, dan sarat kebersamaan.
Dengan keberhasilan penyelenggaraan Festival Gunong Belian 2025, Desa Juru Seberang sekali lagi membuktikan bahwa potensi budaya dan ekonomi lokal bisa menjadi daya tarik wisata yang memikat, sekaligus menggerakkan roda perekonomian masyarakat.












