Festival Kater Layar Hidupkan Kembali Tradisi di Pantai Burung Mandi

festival ini mampu memberikan motivasi kepada masyarakat nelayan, khususnya di Desa Burung Mandi, untuk menjaga dan melestarikan perahu kater berlayar sebagai bagian dari budaya lokal.

MANGGAR: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI sukses menggelar Festival Kater Layar di Pantai Burung Mandi, Kecamatan Damar, Minggu (1/9/2024).

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) 2024, yang bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kembali tradisi kater berlayar di Kabupaten Belitung Timur (Beltim).

Festival ini diikuti oleh 50 nelayan kater dari seluruh Kabupaten Beltim. Mereka berlomba tidak hanya dalam kecepatan, tetapi juga keindahan kater yang dihiasi layar-layar penuh warna. Ketua Panitia Festival, M. Nur Masase, menekankan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah untuk menghidupkan kembali tradisi kater layar yang kini mulai ditinggalkan.

“Penggunaan layar menjadi syarat utama dalam lomba ini. Kami ingin mengenalkan tradisi kater belayar kepada generasi muda nelayan dan wisatawan yang datang ke Beltim. Selama ini, nelayan lebih banyak menggunakan mesin, sehingga tradisi layar mulai terlupakan,” ujar M. Nur.

Tak hanya menghadirkan perlombaan, Kemendikbudristek juga memberikan dukungan nyata kepada para peserta. Setiap nelayan yang ikut serta mendapatkan subsidi sebesar Rp 300 ribu, tiang layar, dan baju seragam sebagai bentuk apresiasi dan dorongan untuk terus melestarikan tradisi ini.

Sekretaris Daerah Kabupaten Beltim, Mathur Noviansyah, menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, festival ini mampu memberikan motivasi kepada masyarakat nelayan, khususnya di Desa Burung Mandi, untuk menjaga dan melestarikan perahu kater berlayar sebagai bagian dari budaya lokal.

“Kami sangat menantikan kegiatan ini. Namun, ini bukanlah akhir, melainkan awal dari upaya kita bersama untuk menjadikan even ini sebagai agenda tahunan. Masyarakat Burung Mandi harus terus melanjutkan tradisi ini,” kata Mathur.

Ia juga mendorong pelaku wisata dan pemerintah desa untuk melihat potensi besar yang bisa dikembangkan dari festival ini. Paket wisata seperti jelajah pulau menggunakan kater berlayar atau memancing dengan kater dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

“Semua tergantung pada komunitas dan pemerintah desa, bagaimana mereka memanfaatkan peluang ini untuk mempromosikan dan mengembangkan atraksi wisata yang unik. Kami siap mendukung sepenuhnya,” tutup Mathur.

Festival Kater Layar di Pantai Burung Mandi ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga momentum penting dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya maritim Kabupaten Beltim. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, tradisi kater belayar diharapkan akan terus hidup dan berkembang di tengah kemajuan zaman.

Nama-Nama Pemenang Festival Kater Berlayar:
Juara 1 Hasbullah (40)
Juara 2 Bajuri (25)
Juara 3 Suparman (37)
Juara Harapan 1 Ahmad Lalo (50)
Juara Harapan 2 Baharuddin (14)
Juara Harapan 3 Hasanudin Lasang (49)

– Juara Favorit I Damiri (30)
– Juara Favorit II Yurdani (24)