TANJUNGPANDAN: Pemerintah Desa Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, mulai Jumat 12 September 2025 resmi menggelar Festival Suak Parak Mangrove. Perhelatan akbar yang berlangsung hingga 14 September 2025 ini, dengan mengusung tema “Dengan Festival Ini Kita Tingkatkan Kebersamaan, Kebudayaan, Pariwisata, serta UMKM.”
Kepala Desa Air Saga Ismanto, mengatakan festival ini bukan sekadar hiburan, melainkan wadah untuk memperkenalkan potensi wisata mangrove, menguatkan budaya, sekaligus memberdayakan UMKM agar ekonomi masyarakat terus berkembang.
“Kegiatan ini festival yang pertama kami selenggarakan agar masyarakat dan wisatawan semakin mengenal Suak Parak Mangrove, sekaligus memberi ruang selebar-lebar bagi 60 UMKM untuk tumbuh dan tujuan utama adalah meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Belitung Syamsir menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa karena ini merupakan kegiatan festival terakhir bagi desa khususnya di wilayah kecamatan Tanjungpandan.
“Ini merupakan wahana bagi para UMKM untuk mencari nafkah yang tentunya ini sangat baik karena berbarengan dengan budaya dan sekaligus memperkenalkan kawasan wisata suak mangrove. Dan ini harus kita angkat,” katanya.
Dalam acara pembukaan festival juga diwarnai penyerahan bibit mangrove oleh Kepala Desa Ismanto kepada pengelola suak mangrove, serta penampilan tarian khas “Seven” yang semakin memperkuat nuansa budaya.
Acara ini juga dilakukan pemotongan jajak gede, dengan diawali penyerahan ke Wakil Bupati Belitung Syamsir, anggota DPRD Belitung Ivan Haidari dan Ketua Lembaga adat Melayu Belitung.
Adapun Rangkaian Acara Penuh Warna. Pada Hari pertama festival dibuka dengan penampilan musik akustik dan bazar UMKM yang menampilkan ratusan produk lokal. Malam harinya, pengunjung dihibur dengan seni tradisi Campak Kembang Goyang serta acara khas Belitung.
Sementara dihari kedua berupa Ngupi Begalor, yang menghadirkan obrolan santai bersama tokoh adat, sejarawan, hingga masyarakat. Suasana semakin meriah dengan lomba hafalan surat pendek, fashion show anak-anak, hingga penampilan musik Romansa di malam hari.
Festival ini akan ditutup Minggu 14 september dengan rangkaian kegiatan senam pagi, lomba hadra, bazar UMKM, serta pembagian hadiah. Puncak acara semakin spesial dengan hiburan musik Ramayana.
Lebih dari Sekadar Hiburan
Adapun acara kegiatan ini dihadiri selain Wakil Bupati Belitung Syamsir, juga dihadiri anggota DPRD Belitung Ivan Haidari, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan, Tenaga Kerja kabupaten Belitung Annyta,SP, M.I, Kepala DPPKBPMD Kabupaten Belitung Febriansyah, Ketua Lembaga adat Melayu kabupaten Belitung Achmad Hamzah, Camat Tanjungpandan Sanwani, dan para Kepala Desa, BPD dan undangan lainnya.
Festival Suak Parak Mangrove menjadi momentum penting untuk mempererat ikatan sosial masyarakat, melestarikan budaya Belitung, serta mendorong geliat UMKM. Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu menarik wisatawan sekaligus menjadi kampanye nyata menjaga kelestarian ekosistem mangrove.*










