BELITUNG – Langit Belitung siang itu cerah, seolah menyambut semangat baru yang dibawa Hellyana, Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, dalam hari pertamanya berkantor di Pulau Belitung, Selasa (6/5/2025).
Tak sekadar formalitas, kedatangan Hellyana di pulau yang dikenal dengan keindahan batu granitnya ini langsung diwarnai dengan dialog hangat bersama para tokoh masyarakat.
Di ruang sederhana namun penuh makna di Kantor Wakil Gubernur, silaturahmi menjelma menjadi wadah aspirasi. Satu per satu suara masyarakat disampaikan, membicarakan masa depan daerah, dari ekonomi yang tengah lesu, tambang yang belum optimal, hingga pariwisata yang punya potensi mendunia. Hellyana mendengarkan, mencatat, dan merespons dengan penuh empati.
“Ekonomi kita saat ini baru tumbuh 0,7 persen. Ini jadi tantangan besar, tapi juga peluang. Kita perlu strategi yang fokus mencari sumber-sumber keuangan baru. Kita tak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan dan kekuatan bersama,” ucap Hellyana, dengan suara lantang namun hangat.
Sektor tambang, yang selama ini menjadi penyokong utama keuangan daerah, disebut akan dievaluasi. Terutama tambang galian C, yang punya peran strategis bagi kabupaten. Hellyana ingin memastikan, keadilan bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.
“Jangan ada sekat antara Belitung dan Beltim. Kita satukan arah. Saya akan berkoordinasi dengan Bupati Beltim agar kebijakan kita selaras. Fokus kita juga pada merapikan IUP dan menguatkan hilirisasi tambang,” tegasnya.
Namun Hellyana tidak hanya bicara tambang. Matanya berbinar ketika menyebut potensi lain yang bisa menjadi wajah baru Pulau Belitong: pariwisata.
Dengan kembalinya status Bandara H.AS Hanandjoeddin sebagai bandara internasional, Hellyana melihat peluang emas untuk memperkenalkan Belitong ke dunia.
Ia berencana menggandeng Kementerian Perhubungan dan pemerintah kabupaten untuk memetakan potensi serta memperkuat citra Belitong sebagai destinasi unggulan.
“Bandara internasional adalah pintu. Tapi isi rumahnya harus siap. Kita akan perkuat pariwisata, dari atraksi, akses, sampai SDM-nya. Ini energi baru bagi kita semua,” ujar Hellyana optimis.
Optimisme itu bukan tanpa sambutan. Tokoh masyarakat yang hadir siang itu, seperti Abdul Hadi Adjin, menyampaikan keyakinannya terhadap kepemimpinan Hellyana.
“Kami bersatu membangun Pulau Belitong ini. Tak ada sekat. Ibu jangan ragu, kami mendukung sepanjang aturan benar dan moralitas dijaga,” katanya penuh semangat.
Hari itu, Hellyana tidak sekadar membuka kantor. Ia membuka harapan. Menyatukan asa, dan menjadikan Pulau Belitong lebih dari sekadar destinasi wisata—tapi rumah bersama yang terus bertumbuh.*












