TANJUNGPANDAN: Kecuali di kecamatan Tanjungpandan khususnya, pernahkah anda menyaksikan ketika nyelawat ke kampung di Kecamatan di Belitung.
Pasti temukan adanya jenazah yang sudah siap diantarkan ke pemakaman, menggunakan kijang terbuka.
Melihat pun tidak tega. Apa jadinya, bila terjadi terhadap keluarga dan sanak famili misalnya. Sudah saatnya zaman modern, supaya layak dan martabat ada mobil jenazah apa pun sifatnya tertutup.
Terhadap hal itu, Tokoh masyarakat Belitung H. Suhadi Hasan berharap tentunya, ke depan perlu pengadaan mobil jenazah ada di setiap kecamatan.
“Idealnya, ada satu di setiap kecamatan. Memang kecamatan Tanjungpandan khususnya biasanya dari mobil jenazah dari pemkab. Tapi di Kecamatan lainnya Badau, Sijuk dan Selat Nasik, Membalong bagaimana. Rasanya tak tega melihat mobil kijang terbuka, untuk mengantar jenazah sampai ke pemakamannya,” katanya yang saat ini koordinator Komite Reformasi Belitong Untuk Masa Depan.
Bayangkan, kata Suhadi, ada sebuah di desa tertentu yang lokasi pemakaman sampai berjarak sekitar kurang lebih 1 kilometer.
“Bila tidak digunakan mobil kijang terbuka milik warga, (Itu pun tergantung warga yang ingin bantu kijangnya). Bahkan ada yang ‘dipikul’ (dijunjung) secara bergantian. Apalagi kebetulan cuaca tidak mendukung apa jadinya,” kata Suhadi.
Lantas menyangkut dana bagaimana? Suhadi justru sebetulnya dana pengadaan mobil jenazah baiknya berasal dari dana kabupaten karena harga mobil begitu signifikan.
“Sebenarnya desa juga bisa menganggarkan, tapi juga kalau tak cukup kemampuan dananya atau bisa dari kecamatan. Tapi tergantunglah berapa besar dana yang digunakan untuk pembelian mobil Jenazah,” kata Suhadi.
Suhadi berharap perlu nantinya reses yang akan datang agar wakil rakyat dan pemerintah setempat dapat memperhatikan hal tersebut. *trawangnews.com