TANJUNGPANDAN: Kepala Kantor Kemenag (Kementerian Agama) Kabupaten Belitung, Drs. H. Masdar Nawawi, M.M, menjadi narasumber dalam Kegiatan Manasik Haji Kecamatan se-Kabupaten Belitung, yang bertempat di Masjid Al-Ihram Tanjung Pendam, Kabupaten Belitung, pada Rabu, 24 April 2024.
Adapun dalam pemberian materinya, Kepala Kemenag Belitung Drs. H. Masdar Nawawi M.M sampaikan hak dan kewajiban jemaah selama menjalankan ibadah Haji. Diantaranya sebagai berikut:
HAK JEMAAH HAJI DI ARAB SAUDI JEDDAH
Memperoleh konsumsi pada saat kedatangan di bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah, transportasi ke Makkah, perlindungan dan keamanan, mendapatkan bimbingan ibadah dan manasik haji, Memperoleh layanan kesehatan dan Memperoleh informasi haji
HAK JEMAAH HAJI DI MADINAH diantaranya, Memperoleh pemondokan dan konsumsi, Transportasi ke Makkah/ di Bandara Madinah, Perlindungan dan Keamanan, bimbingan ibadah dan manasik haji, layanan kesehatan dan informasi haji.
HAK JEMAAH HAJI DI MAKKAH diantaranya, Memperoleh Pemondokan dan Konsumsi (makan siang), Transportasi ke Masjidil Haram bagi jamaah yang menempati pemondokan jauh, Transportasi ke Madinah/Jeddah, Perlindungan dan Keamanan, bimbingan ibadah dan manasik haji, Memperoleh layanan kesehatan dan Memperoleh informasi haji.
HAK JEMAAH HAJI DI ARAFAH DAN MINA diantaranya Memperoleh Tenda dan Konsumsi, Transportasi: Transportasi Makkah-Arafah-Muzdalifah-Mina-Makkah, Perlindungan dan Kemanan, Memperoleh Safari Wukuł bagi yang tidak sanggup melaksanakan haji disebabkan sakit, Memperoleh Haji Badal bagi yang wafat dan sakit berat, Perlindungan dan Keamanan, bimbingan ibadah dan manasik haji, Memperoleh layanan kesehatan, Memperoleh informasi haji.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI PEMBERANGKATAN diantaranya Mendaftar melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai domisilinya, Membayar setoran awal BPIH pada Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH, Memeriksakan kesehatan, Melunasi BPIH tahun berjalan pada BPS-BPIH, Mengikuti bimbingan dan manasik haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama setempat, Membuat paspor biasa di kantor Imigrasi yang dipergunakan untuk menunaikan ibadah haji, Menyerahkan paspor biasa kepada Kementerian Agama setelah melunasi BPIH tahun berjalan, Bergabung dalam kelompok terbang berdasarkan domisili, kekeluargaan dan hubungan kekerabatan lainnya yang dibentuk pada saat bimbingan manasik haji.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI ASRAMA HAJI EMBARKASI diantaranya Menyerahkan Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA), Memeriksakan kesehatan badan (pemeriksaan terakhir), Menimbangan barang bawaan yang akan dimasukan ke bagasi, Mengikuti ceramah bimbingan manasik, kesehatan tata cara di pesawat selama dalam penerbangan dan peragaan manasik haji, Memakai pakaian seragam jemaah haji kecuali sedang dalam keadaan ihram, Menjunjung tinggi nama baik bangsa serta kesalehan sosial, Saat akan menuju bandara, harus masuk ke bus yang telah disiapkan dengan tertib sesuai rombongan masing-masing saat akan menuju bandara.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI PENERBANGAN diantaranya Masuk kedalam pesawat dengan tertib (antri) dan mencari tempat duduk masing-masing sesuai dengan nomor duduk yang tercantum dalam boarding pass, Menerima dan mematuhi petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh awak pesawat tentang tata cara dan hal-hal yang harus dihindari demi keselamatan selama dalam penerbangan, Menempatkan barang bawaan berupa tas tentengan di tempat yang ditentukan demi keamanan selama dalam penerbangan. Sebelum pesawat mendarat ditempat tujuan dilarang membongkar barang-barang tentengan yang telah ditempatkan sesuai petunjuk awak pesawat, Duduk tenang selama dalam penerbangan.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI BANDARA JEDDAH/MADINAH diantaranya Setelah pesawat mendarat, menunggu petunjuk/pengumuman dari awak pesawat apabila akan mengambil barang bawaan berupa tas tenteng, Turun dari pesawat dengan tertib, jangan lupa tas tenteng dan kantong passport, Antri dengan tertib di loket yang telah ditentukan sambil menunjukkan passport haji kepada petugas Imigrasi Arab Saudi, laki-laki bersama laki-laki dan wanita bersama wanita, Mencari barang bawaan yang dibagasikan dengan mempersiapkan kunci kopernya. kemudian memeriksakan kepada petugas Bea dan Cukai Arab Saudi, Menerima tiket bus dari naqobah, untuk melanjutkan perjalanan ke pemondokan Makkah.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI BANDARA JEDDAH/MADINAH
Bagi gelombang 11 khususnya, Meskipun regu/rombongan sudah terbentuk dari tanah air dan diharuskan menjaga keutuhannya, karena kapasitas bus terkadang tidak sama, maka selama dalam perjalanan, ada regu/ rombongan yang untuk sementara akan dipecah dan setibanya dipemondokan anggota regu yang terpisah dapat bersatu kembali, Bagi jamaah gelombang II, kegiatan dibandara mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah umrah/haji bagi yang melakukan haji ifrad;
Bagi Gelombang I tertib dalam proses ke Imigrasian, memasuki bis menuju hotel dan menempati kamar- kamar didalam hotel, Memperoleh Konsumsi, Konsumsi pada saat kedatangan dan kepulangan di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MADINAH SEBELUM WUKUF diantaranya Ketika bus memasuki kota Madinah, maka bus-bus tersebut akan singgah di terminal hijrahuntuk memeriksakan passport dan mendapatkan informasi dari Petugas Haji Indonesia (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH))/Muasassah Adilla Madinah tentang penempatan pemondokan, Simpanlah uang/barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, atau dititipkan kepada petugas. Bilamana akan pergi ke Masjid cukup membawa untuk makan atau membawa uang secukupnya antara lain untuk berjaga-jaga apabila ada keperluan, Keluar dari kamar mandi harus berpakaian/menutup aurat demikian pula ketika dalam kamar maupun keluar kamar, Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MADINAH SEBELUM WUKUF diantaranya Hendaknya tetap waspada dan hati-hati ditempat yang berdesak-desakan, seperti Raudhah karena tempat tersebut rawan kehilangan uang atau kejahatan, Menjaga suasana yang harmonis selama di pemondokan, saling tolong menolong dan saling membantu satu sama lain, Mengikuti ceramah yang dipimpin oleh Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)/Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), Setelah selesai melaksanakan shalat Arbain, bagi jamaah gelombang I bersiap siap berangkat ke Makkah untuk melaksanakan Umrah/haji, mandi dan berpakaian ihram di pemondokan.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MADINAH SEBELUM WUKUF diantaranya Seluruh barang bawaan harus dibawa jangan sampai ada yang tertinggal: Hak dan Kewajiban Jamaah Haji, Melaksanakan shalat sunat 2 rakaat di pemondokan, Singgah di Bir Ali untuk mengambil Miqat, melaksanakan shalat dan niat Umrah, Bagi jamaah haji yang sakit agar berada dalam satu bus bersama-sama dengan keluarganya/ petugas kloter, Melaksanakan Shalat (arbain) bila mampu dengan tidak memaksakan diri apabila tidak sanggup yang disebabkan kesehatan atau hal lainnya.
HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MAKKAH SEBELUM WUKUF
Jamaah haji menempati pemondokan sesuai hasil Qur’ah, dipandu oleh petugas maktab dan PPIH serta dibantu TPHI serta petugas sektor, Perhatikan rumah/pemondokan yang ditempati agar tidak sesat. Setiap rumah/pemondokan di Makkah dipasang sticker bertuliskan tahun dan nomor rumah, Pergi ke Masjidil Haram sebaiknya secara berombongan/ beregu agar tidak sesat dijalan, Waspada dan berhati-hati ditempat yang berdesak-desakan seperti waktu thawaf dan sai, karena ditempat tersebut rawan kehilangan uang dan kejahatan, Bagi yang melaksanakan haji tamattu hendaknya membayar dam sendiri atau melalui Bank Al- Rajhi. Setiap pembayaran dam mendapat tanda bukti.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MAKKAH SEBELUM WUKUF diantaranya Selama dalam pemondokan apabila ada masalah agar segera melaporkan ke ketua kloter melalui ketua regu atau rombongannya masing-masing, Selalu memperhatikan dan mendengarkan petunjuk/pengumuman mengenai persiapan keberangkatan ke Arafah, Tanggal 8 Dzulhijjah bersiap-siap berangkat ke Arafah untuk melaksanakan Wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah, mandi, berpakaian ihram, shalat sunnat 2 rakaat di pemondokan dan membawa bekal secukupnya. Bagi yang melaksanakan haji Tamattu hendaknya berniat haji dari pemondokan, Mentaati ketentuan-ketentuan/petunjuk dari petugas, Menaiki bus yang telah disiapkan oeh maktab dan diatur keberangkatannya ke Arafah dengan sistem Taraduddi (Shuttle).
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI ARAFAH diantaranya Setibanya di Arafah, menempati tenda besar yang telah disiapkan oleh maktab berupa tenda besar, yang setiap tendanya dapat menampung jamaah lebih dari satu kloter dengan tempat tidur karpet tanpa bantal, Selalu berdzikir, berdo’a dan membaca alqur’an dan mematuhi larangan berihram hindari Hak dan Kewajiban Jamaah Haji berkata kotor, berbantah-bantahan, berbuat fasik dan kata-kata yang tidak bermanfaat. Disamping itu jangan memburu binatang ataupun membunuhnya dalam keadaan ihram, Apabila ada permasalahan mengenai ibadah dan kesehatan haji hendaknya menghubungi ΤΡΗΙ, ΤΡΙΗΙ, ΡΡΙH dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI);
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI ARAFAH
Pelaksanaan wukuf tanggal 9 Dzulhijjah diawali dengan mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh TPIHI waktu Wukuf dimulai setelah tergelincir matahari tanggal 9 Dzuhijjah. sampai dengan terbenam matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah. Shalat dzuhur dan ashar dijama Taqdim dan Qasar di Arafah, Agar kondisi tetap prima selama di Arafah supaya makan dan minum yang cukup, Apabila merasa sakit segera menghubungi Dokter kloter atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di perkemahan Misi Haji, Perjalanan menuju Mina harus terlebih dahulu mabit di muzdalifah untuk memungut batu kerikil sambil menunggu tengah malam.

KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MUZDALIFAH diantaranya Setelah tiba di Muzdalifah perbanyak dzikir, membaca istighfar, berdo’a, membaca salawat Nabi Muhammad SAW, mencari kerikil 70 butir yang akan digunakan untuk melontar jumrah Aqobah tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah (nafar tsani). Jika menginginkan nafar awal, maka cukup mengambil 49 butir kerikil, Setelah lewat tengah malam, jamaah haji akan diberangkatkan ke Mina dengan system Taraddudi
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MINA diantaranya Setibanya di Mina jamaah haji memasuki kemah-kemah sesuai maktab yang telah ditetapkan dengan tertib dan teratur, Jamaah haji berada di kemah sejak tanggal 10 s.d 13 Dzulhijjah, bagi yang melaksanakan nafar tsani, dan yang akan melaksanakan nafar awal, maka meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah sebelum terbenam matahari, Tanggal 10 Dzulhijjah jamaah haji melaksanakan lontar jumrah Aqobah sebanyak 7 kali lontaran, kemudian gunting rambut (tahalul awal) dan boleh ganti pakaian biasa tetapi belum boleh bersetubuh, Tanggal 11 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali, Tanggal 12 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali. Bagi yang nafar awal selanjutnya jamaah haji kembali ke Makkah sebelum terbenam matahari, Bagi yang nafar Tsani pada tanggal 13 Dzulhijjah masih melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing- masing 7 kali, selanjutnya jamaah haji kembali ke pemondoan di Makkah dipimpin oleh ketua kloter:
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MINA diantaranya Diupayakan lontar jamrah dilaksanakan secara beregu atau berombongan dipimpin olehketua regu atau rombongannya masing-masing dengan mengikuti anjuran dari PemerintahArab Saudi, Bagi jamaah haji yang dalam keadaan udzur atau sakit, lontar jamrah dapat diwakilkan kepada salah seorang keluarga/ sahabat atau ketua regu/ ketua rombongan, Saat melontar jumrah sebaiknya jangan hanya berpedoman pada prinsip afdolnya, tetapi perlu mempertimbangkan juga keselamatan/ keamanan dirinya.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MAKKAH SETELAH WUKUF diantaranya Setelah selesai operasional Arafah-Mina, jamaah haji kembali ke Makkah dan menempati pemondokan masing-masing dan dianjurkan segera melaksanakan thawaf ifadah setibanya di Makkah, Setelah waktu keberangkatan ke Jeddah untuk kembali ke tanah air bagi gelombang I atau keberangkatan ke Madinah bagi gelombang II diberitahukan oleh petugas, maka jamaah haji agar segera melaksanakan Thawaf Wada (Thawaf pamitan), Proses keberangkatan menuju jeddah dalam rangka kembali ke tanah air, untuk jamaah haji gelombang I (darı Makkah) adalah sebagai berikut seperti Membawa se uruh barang bawaan, dipisahkan antara yang akan dibagasikan dalampesawat maupun yang ditenteng (dibawa sendiri dalam kabin), Menaiki bus-bus yang telah disediakan oleh Maktab, diis sesuai dengan kapasitas bus, Salah satu ketua regu atau ketua rombongan yang sudah berpengalaman ditunjuk sebagai pimpinan (koordinator) dalam bus tersebut, Tempat yang dituju adalah Bandara jeddah.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MADINAH SETELAH WUKUF diantaranya Bagi jamaah haji gelombang Il setelah Thawaf Wada kemudian melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan menggunakan bus. Sesampainya di termini Hijrah Madinah, bus diantar oleh petugas Muasasah langsung ke pemondokan, Jamaah menempat pemondokan yang telah ditentukan. Pemondokan di Madinah disediakan bagi jamaah haji untuk waktu & han guna memenuhi pelaksanaan shalat Arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi, Simpanlah wang/barang-barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, bilamana akan pergi ke masjid cukup membawa uang seperlunya, Keluar dari kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat, demikian pula ketika dalam kamar maupun keluar kamar, Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan, Hendaknya tetap waspada dan hati-hat di tempat yang berdesak-desakan sepert Raudhah karena tempat.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MAKKAH SEBELUM WUKUF diantaramya Jamaah haji menempati pemondokan sesuai hasil Qur’ah, dipandu oleh petugas maktab dan PPIH serta dibantu TPHI serta petugas sektor, Perhatikan rumah/pemondokan yang ditempati agar tidak sesat. Setiap rumah/pemondokan di Makkah dipasang sticker bertuliskan tahun dan nomor rumah, Pergi ke Masjidil Haram sebaiknya secara berombongan/ beregu agar tidak sesat dijalan, Waspada dan berhati-hati ditempat yang berdesak-desakan seperti waktu thawaf dan sai, karena ditempat tersebut rawan kehilangan uang dan kejahatan, Bagi yang melaksanakan haji tamattu hendaknya membayar dam sendiri atau melalui Bank Al- Rajhi. Setiap pembayaran dam mendapat tanda bukti.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MAKKAH SEBELUM WUKUF diantaranya Selama dalam pemondokan apabila ada masalah agar segera melaporkan ke ketua kloter melalui ketua regu atau rombongannya masing-masing, Selalu memperhatikan dan mendengarkan petunjuk/pengumuman mengenai persiapan keberangkatan ke Arafah, Tanggal 8 Dzulhijjah bersiap-siap berangkat ke Arafah untuk melaksanakan Wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah, mandi, berpakaian ihram, shalat sunnat 2 rakaat di pemondokan dan membawa bekal secukupnya. Bagi yang melaksanakan haji Tamattu hendaknya berniat haji dari pemondokan, Mentaati ketentuan-ketentuan/petunjuk dari petugas, Menaiki bus yang telah disiapkan oeh maktab dan diatur keberangkatannya ke Arafah dengan sistem Taraduddi (Shuttle).
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI ARAFAH diantaranya Setibanya di Arafah, menempati tenda besar yang telah disiapkan oleh maktab berupa tenda besar, yang setiap tendanya dapat menampung jamaah lebih dari satu kloter dengan tempat tidur karpet tanpa bantal, Selalu berdzikir, berdo’a dan membaca alqur’an dan mematuhi larangan berihram hindari Hak dan Kewajiban Jamaah Haji berkata kotor, berbantah-bantahan, berbuat fasik dan kata-kata yang tidak bermanfaat. Disamping itu jangan memburu binatang ataupun membunuhnya dalam keadaan ihram, Apabila ada permasalahan mengenai ibadah dan kesehatan haji hendaknya menghubungi ΤΡΗΙ, ΤΡΙΗΙ, ΡΡΙH dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI ARAFAH
Pelaksanaan wukuf tanggal 9 Dzulhijjah diawali dengan mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh TPIHI waktu Wukuf dimulai setelah tergelincir matahari tanggal 9 Dzuhijjah. sampai dengan terbenam matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah. Shalat dzuhur dan ashar dijama Taqdim dan Qasar di Arafah:
Agar kondisi tetap prima selama di Arafah supaya makan dan minum yang cukup
Apabila merasa sakit segera menghubungi Dokter kloter atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di perkemahan Misi Haji;
Perjalanan menuju Mina harus terlebih dahulu mabit di muzdalifah untuk memungut batu kerikil sambil menunggu tengah malam.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MUZDALIFAH
Setelah tiba di Muzdalifah perbanyak dzikir, membaca istighfar, berdo’a, membaca salawat Nabi Muhammad SAW, mencari kerikil 70 butir yang akan digunakan untuk melontar jumrah Aqobah tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah (nafar tsani). Jika menginginkan nafar awal, maka cukup mengambil 49 butir kerikil;
Setelah lewat tengah malam, jamaah haji akan diberangkatkan ke Mina dengan system Taraddudi
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MINA
Setibanya di Mina jamaah haji memasuki kemah-kemah sesuai maktab yang telah ditetapkan dengan tertib dan teratur,
Jamaah haji berada di kemah sejak tanggal 10 s.d 13 Dzulhijjah, bagi yang melaksanakan nafar tsani, dan yang akan melaksanakan nafar awal, maka meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah sebelum terbenam matahari:
Tanggal 10 Dzulhijjah jamaah haji melaksanakan lontar jumrah Aqobah sebanyak 7 kali lontaran, kemudian gunting rambut (tahalul awal) dan boleh ganti pakaian biasa tetapi belum boleh bersetubuh;
Tanggal 11 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali:
Tanggal 12 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali. Bagi yang nafar awal selanjutnya jamaah haji kembali ke Makkah sebelum terbenam matahari:
Bagi yang nafar Tsani pada tanggal 13 Dzulhijjah masih melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing- masing 7 kali, selanjutnya jamaah haji kembali ke pemondoan di Makkah dipimpin oleh ketua kloter:
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MINA
Diupayakan lontar jamrah dilaksanakan secara beregu atau berombongan dipimpin olehketua regu atau rombongannya masing-masing dengan mengikuti anjuran dari PemerintahArab Saudi;
Bagi jamaah haji yang dalam keadaan udzur atau sakit, lontar jamrah dapat diwakilkan kepada salah seorang keluarga/ sahabat atau ketua regu/ ketua rombongan;
Saat melontar jumrah sebaiknya jangan hanya berpedoman pada prinsip afdolnya, tetapi perlu mempertimbangkan juga keselamatan/ keamanan dirinya.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MAKKAH SETELAH WUKUF
Setelah selesai operasional Arafah-Mina, jamaah haji kembali ke Makkah dan menempati pemondokan masing-masing dan dianjurkan segera melaksanakan thawaf ifadah setibanya di Makkah;
Setelah waktu keberangkatan ke Jeddah untuk kembali ke tanah air bagi gelombang I atau keberangkatan ke Madinah bagi gelombang II diberitahukan oleh petugas, maka jamaah haji agar segera melaksanakan Thawaf Wada (Thawaf pamitan);
Proses keberangkatan menuju jeddah dalam rangka kembali ke tanah air, untuk jamaah haji gelombang I (darı Makkah) adalah sebagai berikut
Membawa se uruh barang bawaan, dipisahkan antara yang akan dibagasikan dalampesawat maupun yang ditenteng (dibawa sendiri dalam kabin);
Menaiki bus-bus yang telah disediakan oleh Maktab, diis sesuai dengan kapasitas bus;
Salah satu ketua regu atau ketua rombongan yang sudah berpengalaman ditunjuk sebagai pimpinan (koordinator) dalam bus tersebut, Tempat yang dituju adalah Bandara jeddah.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI DI MADINAH SETELAH WUKUF diantaranya Bag jamaah haji gelombang Il setelah Thawaf Wada kemudian melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan menggunakan bus. Sesampainya di termini Hijrah Madinah, bus diantar oleh petugas Muasasah langsung ke pemondokan, Jamaah menempat pemondokan yang telah ditentukan. Pemondokan di Madinah disediakan bagi jamaah haji untuk waktu & han guna memenuhi pelaksanaan shalat Arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi, Simpanlah wang/barang-barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, bilamana akan pergi ke masjid cukup membawa uang seperlunya, Keluar dari kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat, demikian pula ketika dalam kamar maupun keluar kamar, Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan, Hendaknya tetap waspada dan hati-hat di tempat yang berdesak-desakan sepert Raudhah karena tempat tersebut rawan sebagai tempat kehilangan uang dan kejahatan.
KEWAJIBAN JEMAAH HAJI PASCA HAJI
Menjaga kemabruran haji, Menjadi lebih Islam dan Iman dalam hubungan vertikal dan horizontal, Bekerja untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat dalam rangka beramal secara professional untuk kemakmuran; Mewujudkan kemandirian umat; Jujur, adil, amanat dan nasehat.