TANJUNGPANDAN – Sebanyak 27 siswa kelas XII.2 dari SMA PGRI Tanjungpandan berkunjung ke Rumah Adat Melayu Belitung pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Kunjungan yang berlokasi di Jalan A. Yani, Tanjungpandan ini diinisiasi sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka Belajar (IKM), dengan tujuan memperdalam wawasan siswa dalam bidang antropologi khususnya mengenai tema “Kearifan Lokal Kebudayaan Belitung.”
Para siswa yang didampingi oleh guru dari SMA PGRI Tanjungpandan diterima langsung oleh Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung Achmad Hamzah, Wakil Ketua LAM Safwan Ar, dan Sekretaris Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Belitung, Ismail Mihad, beserta jajaran LAM Belitung lainnya.
Dalam pertemuan itu, dua pemateri masing-maaing Safwan Ar dan Ismail Mihad memberikan materi uraian yang mendalam mengenai kekayaan budaya Belitung, khususnya yang tergambarkan dalam arsitektur dan nilai-nilai adat yang tersimpan di Rumah Adat Melayu tersebut.
Menurut pihak sekolah, kegiatan ini merupakan kesempatan langka bagi para siswa untuk melihat dan mempelajari langsung warisan budaya daerah. “Kami berharap kunjungan ini bisa memperluas wawasan dan menjadi pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik kami,” ungkap salah satu guru yang mendampingi dan sekaligus memberikan sambutan pada acara tersebut.
Para siswa terlihat antusias mendengarkan penjelasan dari pihak LAM Belitung tentang berbagai aspek budaya dan tradisi yang diwariskan oleh leluhur Melayu Belitung, seperti tradisi adat perkawinan, tata cara berpakaian adat, makan bedulang, tipak, hingga peran Rumah Adat dalam upacara-upacara penting masyarakat setempat.
Kunjungan ini tidak hanya memberikan pemahaman baru kepada siswa tentang budaya Belitung, namun juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian mereka terhadap warisan budaya lokal. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka Belajar, yaitu membekali siswa dengan kemampuan berpikir kritis, keterampilan riset, serta pemahaman yang mendalam tentang keragaman budaya di Indonesia.
Melalui kegiatan seperti ini, SMA PGRI Tanjungpandan berupaya memperkuat pendidikan yang berakar pada lokalitas dan membentuk generasi muda yang sadar dan bangga akan identitas budaya mereka.