TANJUNGPANDAN: Pemerintah Kabupaten Belitung telah menggelar rapat persiapan untuk Belitong Chinese International Festival 2024, yang diadakan di Ruang Rapat Pemerintah Kabupaten Belitung, hari ini Senin, 19 Februari 2024.
Kegiatan ini, yang dijadwalkan berlangsung dari Maret hingga April 2024, merupakan langkah lanjutan dari serangkaian pertemuan sebelumnya, menjelang pelaksanaan yang semakin dekat.
Terkait hal tersebut, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Belitung Achmad Hamzah, menyoroti pentingnya memperkuat keberagaman budaya.
Hamzah menekankan bahwa Belitong Chinese International Festival 2024 merupakan momentum yang tepat untuk mempererat kebersamaan dalam membangun adat dan budaya, terutama seiring dengan berlangsungnya ibadah umat Islam seperti bulan puasa.
Salah satu usulan dari LAM Belitung adalah pemasangan payung lilin sebagai simbol adat budaya Belitung yang harus ditekankan dalam festival ini.
“Karena payung lilin merupakan ikon adat belitung yang memiliki arti yang universal tentang tugas pokok dan kewajiban manusia yakni menjaga keseimbangan hubungan dengan sang pencipta, menjaga keseimbangan hubungan dengan sesama manusia dan menjaga keseimbangan hubungan manusia dan alam lingkungan,” katanya.
Selain itu, kegiatan tradisional seperti Tanglong juga diharapkan menghadirkan muatan lokal, seperti kuba masjid, nanas, ikan, manggis, dan durian, untuk memperkaya pengalaman para peserta.
Belitong Chinese International Festival 2024 diharapkan tidak hanya menjadi ajang perayaan budaya Tionghoa, tetapi juga menjadi wadah yang inklusif bagi semua elemen masyarakat Belitung untuk bersatu dan memperkuat keberagaman budaya yang kaya di daerah ini.*