TANJUNGPANDAN, 20 Februari 2025 – Suasana penuh semangat dan antusias terlihat di Rumah Adat Melayu Belitung pagi ini. Sejumlah siswa dan guru dari SDN 9 Sijuk datang berkunjung dalam rangka program pengembangan mutu pendidikan dalam bidang pengenalan adat budaya Belitung.
Kegiatan ini menjadi momen berharga bagi para siswa untuk lebih mengenal budaya dan kearifan lokal Belitung.
Disambut hangat oleh Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung (LAMBEL), Achmad Hamzah, serta Wakil Ketua LAMBEL, Safwan AR, beserta jajaran pengurus lainnya, para siswa mendapat pengalaman edukatif yang mendalam.
Mereka diajak menyusuri sejarah, adat istiadat, serta nilai-nilai budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat Melayu Belitung.
Dalam sesi interaktif, siswa-siswi SDN 9 Sijuk diberikan pemaparan tentang filosofi rumah adat Melayu, fungsi setiap ruangan, serta ornamen khas yang memiliki makna mendalam.
Tak hanya itu, mereka juga berkesempatan melihat langsung berbagai benda pusaka dan mendengarkan cerita-cerita legenda yang menjadi bagian dari kekayaan budaya Belitung.
“Kegiatan ini sangat penting untuk menanamkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya sendiri. Kami berharap anak-anak dapat memahami dan menjaga warisan budaya Melayu Belitung,” ujar Achmad Hamzah, Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung, dalam sambutannya.
Acara ini dihadiri oleh satu guru pendamping dari SDN 9 Sijuk, Kepala Sekolah Tuti Kurniati S.Pd, serta Ketua Komite Sekolah SDN 9 Sijuk, Siti Magfiroh S.Sos, S.Pd.
Kepada media ini, Ketua Komite Sekolah SDN 9 Sijuk, Siti Magfiroh S.Sos, S.Pd, menyatakan bahwa kunjungan ini sangat bermanfaat bagi siswa.
“Kami sangat berterima kasih kepada LAMBEL atas kesempatan ini. Anak-anak bisa belajar langsung dari para tokoh adat dan melihat sendiri bagaimana budaya Belitung masih lestari hingga kini,” katanya.
Dalam acara ini, para siswa juga berkesempatan bernyanyi lagu ‘Berage’ bersama sang penciptanya langsung, Safwan AR, yang menambah kesan mendalam akan pengalaman budaya yang mereka peroleh.
Kegiatan ini pun diakhiri dengan sesi foto bersama dan pesan dari para tokoh adat kepada siswa agar selalu menghormati serta menjaga tradisi yang telah diwariskan.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan budaya sejak dini dapat membentuk karakter generasi muda yang berbudaya dan berakar kuat pada identitas bangsa.
Dengan adanya program seperti ini, diharapkan semakin banyak sekolah yang turut serta dalam kegiatan serupa, sehingga warisan budaya Belitung tetap hidup di hati generasi penerus.
Selain mengunjungi Rumah Adat Melayu Belitung, rombongan SDN 9 Sijuk juga melakukan serangkaian kunjungan ke Makam Pahlawan, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah, Sekretariat Geopark, dan terakhir Museum Tanjungpandan.
Kunjungan ini memperkaya wawasan siswa mengenai berbagai aspek sejarah dan budaya yang ada di Belitung.*










