MENULIS

Berbagai diksi tentang spirit menulis. Tak ada salahnya bercita-cita setinggi langit, tetapi kalau tidak menulis maka ia akan dilupakan sejarah (Pramoedya Ananta Toer). Jan Vansima dalam tradisi lisannya, ia mengungkapkan bahwa ketika pengetahuan tak dijaga oleh tradisi menulis maka ia seperti manusia tanpa budaya.

Spirit-spirit ini sesungguhnya tidak seharusnya menyepi ditengah belantara kehidupan. Sejarah dan kisah tentu menjadi bagian dari narasi dari keberlanjutan tradisi literasi.

Hal terpenting dalam literasi adalah seseorang yang harus bebas buta aksara atau melek huruf (bisa baca tulis), agar seseorang mampu memahami semua konsep fungsionalnya. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila telah memperoleh kemampuan dasar yakni seperti membaca dan menulis.

Literasi selalu bersentuhan dengan kebudayaan disana ada realitas yang memerlukan peretasan untuk kemudian menjadi narativ untuk dibaca bukan sebatas ditulis.

Menulis, adalah tindakan kepenulisan. Lalu tulisan itu apa ? tulisan yaitu kumpulan dari angka maupun huruf yang dituangkan ke dalam bentuk bahasa tertentu. Tetapi biasanya sebuah tulisan dituangkan ke dalam sebuah teks, tidak berbentuk gambar.

Berdasarkan sejarahnya, tulisan sendiri bersumber dari macam bahasa yang ada di dunia. Hal ini terbukti berkembangnya peradaban dari masa ke masa. Sedangkan sejarah pertama kali ditemukannya sebuah tulisan adalah sejak masa proto yang ditandai dengan adanya simbol nemonik dan juga sistem ideogrhafis.

Penemuannya dapat disimak di Mesopotamia pada tahun 3200 SM, dan juga di Mesoamerika tahun 600 SM. Dan terindikasi ada beberapa naskah kuno dari Medoamerika yang dipercaya berasal dari Mexico tepatnya di Zapotec.

Sejarah dari tulisan itu sendiri telah ada ribuan tahun sebelum masehi. Pertama kali tulisan itu muncul dalam bentuk gambar. Bangsa Maya dan Mesir Kuno sendiri mengenal sebuah tulisan hieroglif.

Pertama kali manusia mengenal sebuah tulisan bukan berasal dari kata-kata, tanda baca, kalimat, huruf, justru ribuan tahun yang silam, manusia menulis dengan gambar yang kemudian disebut piktograf.

Secara etimologis, piktograf berasal dari bahasa Inggris yang dikenal dengan pict dan grafh. Pict yang berarti gambar, sementara Grafh berarti tulisan menurut bahasa Yunani. Maka jelas, bahwa sejarah tulisan lahir dari peradaban melalui pesan-pesan gambar. Demikianlah tulisan saat itu membaca peradaban, dan peradaban membaca tulisan.

Oleh karena itu, dalam sejarah tulisan maka gambar, aksara, bahkan narasi sang penulis adalah bentuk perwalian dari realitas yang ada. Diamnya pengetahuan karena kita tak menulisnya, sunyinya peradaban karena kita juga tak menulisnya.

Pesan moralnya, mari kita membaca masa lalu, dan menulis masa depan.

Salam literasi
ujungpandang, 26 Juni 2018.