TANJUNGPANDAN – Tradisi kearifan lokal kembali hidup dan menggema di Desa Perawas, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Minggu 18 Mei 2025. Ratusan warga dari Dusun Perawas dan dua dusun dari Buluh Tumbang berkumpul dalam semangat kebersamaan untuk menggelar acara Selamat Kampong, yang dipusatkan di Rumah Adat Desa Perawas, Jalan Puskesmas Dalam.
Acara adat tahunan ini berlangsung khidmat sekaligus meriah, dengan dihadiri Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung Achmad Hamzah, Kabid Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Belitung Fithrorozi, Sekdin Pariwisata Susanto, serta perwakilan OPD terkait, Mantan Ketua LAM Belitung Drs. Abdul Hadi Adjin, Kades Perawas Yahya SE, Kades Buluh Tumbang Riswan, BPD Perawas, para Kades se Tanjungpandan, Ketua LAM Tanjungpandan Alpian, Ketua LAM Desa Perawas Adriadi, Dukun Perawas Seliman, Dukun Muda Erwin, Dukun muda Buluh tumbang Hamim, Dukun Air Raya Darmo, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Perawas dan masyakat dua dusun di Buluh Tumbang.
Rangkaian acara dibuka dengan penampilan grup Rabbana dari Desa Perawas, dilanjutkan laporan dari Ketua panitia pelaksana selamat kampong Diki Dedianto, serta sambutan dari Kades Perawas Yahya SE dan Ketua LAM Belitung Achmad Hamzah. Puncak acara yakni prosesi doa keselamatan kampong dipimpin Dukun Kampong Seliman bersama Dukun Muda Erwin, menciptakan suasana sakral dan penuh rasa syukur.
Selamat Kampong, Tradisi Bukan Sekadar Seremonial
Kepala Desa Perawas Yahya SE, sampaikan terima kasih kepada yang hadir dari Lembaga Adat Melayu Belitung dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung serta Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung yang memberikan dukungan kelancaran acara ini.
Ia menegaskan bahwa tradisi Selamat Kampong bukan hanya seremonial tahunan, tetapi simbol nyata kepedulian masyarakat terhadap kelestarian budaya, solidaritas, dan semangat gotong royong.
“Tradisi ini harus dijaga dan direalisasikan. Kita tidak hanya memohon keselamatan, tapi juga memperkuat persaudaraan dan menjaga budaya Belitung agar tidak punah,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Kades Buluh Tumbang Riswan menyampaikan terima kasih atas undangan selamat kampong dari kades perawas yang mana uniknya hubungan secara adat dan perdukunan, ada kampong wilayah di desa Buluh Tumbang yang masuk dua dusun di Desa Perawas. Ia berharap semoga dengan acara selamat kampong terjaga keselamatan masyarakat da dijauhkan dari bencana.
“Saya berharap lewat tradisi ini, masyarakat kita dijauhkan dari marabahaya dan terus terjaga dalam kebersamaan,” katanya.
Peran Dukun dan Rumah Adat Kembali Sentral
Ketua LAM Belitung, Achmad Hamzah, mengapresiasi keberadaan Rumah Adat Perawas yang aktif difungsikan sebagai pusat kegiatan adat. Ia juga menekankan pentingnya konsolidasi para dukun sebagai penjaga nilai-nilai luhur dan kearifan lokal.
“Kita ingin ini jadi momentum memperkuat tali silaturahmi, mengevaluasi perjalanan adat setahun terakhir, dan menjaga tradisi gotong royong,” tegasnya.
Sebagai penutup, pada senin malam 19 Mei 2025, (malam selasa) harinya acara akan dimeriahkan pertunjukan kesenian tradisional Becampak yang digelar di Rumah Adat Perawas. Tradisi Selamat Kampong pun ditutup dengan makan bedulang, simbol kesatuan dan kebersamaan dalam budaya Melayu Belitung.*









