Muang Jong: Menghidupkan Kembali Tradisi dan Pariwisata Budaya Belitung, Begini Harapan LAM Belitung

Dengan berakhirnya rangkaian Muang Jong, harapan besar disematkan pada masa depan tradisi ini. Jika inovasi dan pelestarian budaya terus berjalan seiring, Belitung tidak hanya akan menjadi tujuan wisata alam, tetapi juga wisata budaya yang tak terlupakan di mata dunia.

TANJUNGPANDAN – Kecamatan Sijuk, khususnya Desa Keciput, kembali semarak dengan gelaran budaya Muang Jong yang berlangsung selama sepuluh hari di Pondopo Tanjung Kelayang, Desa Keciput,  kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

Acara tahunan ini menjadi puncak perayaan tradisi masyarakat pesisir Belitung, berakhir secara formal pada Rabu (9/10/24) ditandai dengan penutupan resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata Belitung, Annyta, SP. M.IL.

Namun, semangat perayaan belum sepenuhnya usai, karena puncak ritual adat Muang Jong baru akan dilaksanakan esok pagi, Kamis (10/10/24), menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan wisatawan.

Muang Jong, sebagai salah satu warisan budaya Melayu Belitung, memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat pesisir. Miniatur perahu yang dilarung ke laut dalam ritual ini merupakan simbol doa dan harapan keselamatan bagi para nelayan yang menggantungkan hidupnya pada laut. Bagi masyarakat, ini lebih dari sekadar ritual adat; Muang Jong adalah simbol kebersamaan dan rasa syukur kepada alam yang telah memberi mereka kehidupan.

Tradisi dan Pariwisata Bergandengan Tangan
Tahun ini, Muang Jong mengusung tema “Melestarikan Budaya Menggerakkan Pariwisata”, yang mencerminkan sinergi antara pelestarian tradisi lokal dan pengembangan pariwisata.

Acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk memperkenalkan budaya Melayu Belitung kepada dunia, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pariwisata.

Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Belitung, Safwan AR, yang didampingi Sekretaris LAM Ismail Mihad dan Bendahara Wawan Irwanda, menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan kegiatan ini. “Kegiatan ini perlu terus dijaga karena merupakan salah satu bentuk dukungan kita terhadap pariwisata Belitung,” tegasnya.

Lebih dari itu, Safwan juga mendorong desa keciput maupu desa lainnya di Belitung untuk terus berinovasi dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan berbasis pariwisata.
“Inovasi dan kreativitas sangat diperlukan agar wisata budaya terus menarik minat wisatawan,” tambahnya.

Meriah dengan Lomba dan Hiburan Rakyat
Selama sepuluh hari, rangkaian acara Muang Jong dipenuhi dengan berbagai perlombaan dan hiburan rakyat yang menarik antusiasme masyarakat setempat dan para wisatawan.

Mulai dari lomba tradisional hingga penampilan seni daerah, setiap harinya selalu dipadati oleh pengunjung yang ingin merasakan semarak budaya Belitung. Tak ketinggalan, puluhan stan UMKM turut hadir, menawarkan berbagai produk lokal yang unik dan khas, mulai dari kerajinan tangan hingga kuliner tradisional.

Safwan AR pun memberikan apresiasi terhadap suksesnya penyelenggaraan acara tahun ini yang berjalan cukup panjang. “Kegiatan seperti ini selain mempertahankan budaya, juga memberi peluang ekonomi bagi masyarakat melalui pariwisata. Oleh karena itu, inovasi dan kreativitas sangat penting,” ujarnya.

Pariwisata Budaya: Kunci Keberlanjutan Belitung
Muang Jong bukan hanya sekadar ritual adat; ini adalah simbol bahwa kebudayaan dapat menjadi pilar penting dalam menggerakkan sektor pariwisata. Dengan keunikan dan kekayaan tradisi yang dimiliki, Belitung semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata yang tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena budaya yang kaya dan otentik.

Bagi masyarakat Belitung, Muang Jong adalah cara mereka merawat identitas budaya yang diwariskan dari leluhur, sekaligus memperkenalkan kepada dunia bahwa tradisi dapat berjalan seiring dengan perkembangan zaman. Di sisi lain, bagi wisatawan, acara ini adalah kesempatan langka untuk menyelami budaya lokal secara langsung, sembari menikmati pesona alam Tanjung Kelayang yang mendunia.

Dengan berakhirnya rangkaian Muang Jong, harapan besar disematkan pada masa depan tradisi ini. Jika inovasi dan pelestarian budaya terus berjalan seiring, Belitung tidak hanya akan menjadi tujuan wisata alam, tetapi juga wisata budaya yang tak terlupakan di mata dunia.

Kades Keciput Pratiwi Perucha ucapkan terima kasih atas dukungan banyak pihak sehingga terlaksana dengan baik semoga kegiatan ini akan berdampak pada pengembangan dan menguatkan pariwisata di Belitung terutama dalam bidang budaya. *