MANGGAR: Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Pemkab Beltim) menetapkan target ambisius dalam upaya penurunan angka stunting di tahun 2025. Meski target nasional yang ditetapkan sebesar 17,3 persen, berdasarkan data terbaru dari Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM), angka prevalensi stunting di Kabupaten Beltim justru telah turun signifikan menjadi 5,71 persen.
Sekretaris Daerah Kabupaten Beltim, Mathur Noviansyah, menyampaikan optimismenya terhadap capaian tersebut dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Penurunan Kasus Stunting bersama berbagai pemangku kepentingan dan mitra kerja di Hotel Guest Manggar, Selasa (29/4/2025).
“Dari angka 5,71 itu, bersama-sama OPD terkait serta mitra mereka termasuk PKK bisa menurunkan angka stunting. Makin rendah-makin rendah dari tahun ke tahun di bawah target yang ditetapkan,” ujarnya.
Mathur menekankan bahwa keberhasilan penurunan stunting tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja. Diperlukan kerja sama lintas sektor, termasuk peran aktif dari BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, PKK, pemerintah desa, hingga sektor swasta.
“Karena adanya pembatasan anggaran ini kita dituntut kreatif dan inovatif. Swasta bantu lewat CSR dan pemerintah desa juga wajib mengalokasi APBDes-nya untuk membantu penanganan stunting,” imbuh Mathur yang hadir mewakili Bupati Beltim, Kamarudin Muten.
Pemkab Beltim, lanjut Mathur, berkomitmen untuk menjalankan seluruh program nasional dalam rangka percepatan penurunan stunting. Namun ia menekankan bahwa keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama kesuksesan program tersebut.
“Karena objeknya adalah masyarakat maka peran serta masyarakat itu sangat penting dalam rangka mensukseskan program pemerintah,” pungkasnya.*sumber: Diskominfo-SP-Beltim












