TANJUNGPANDAN: TRAWANGNEWS.COM: Bertempat di Gedung Serba Guna Pemkab Belitung, baru-baru ini, Pj. Bupati Belitung, Yuspian S.Sos MIR, mengajak Tim Penggerak PKK, Dekranasda, dan Pokja Bunda PAUD untuk berperan penting dalam penanganan persoalan stunting. Ini bukan hanya tentang angka statistik, tetapi tentang kesejahteraan keluarga, pertumbuhan sektor perekonomian, dan pendidikan anak-anak.
Dalam acara Pengukuhan Pengurus Tim Penggerak PKK, DEKRANASDA, dan Bunda PAUD Kabupaten Belitung tahun 2024, Pj. Bupati menyampaikan kepeduliannya terhadap masalah stunting yang masih menjadi tantangan serius di daerah ini.
“Kondisi stunting masih terjadi, pada periode sebelumnya, angka stunting di tahun 2022 mencapai 19%, sementara target nasional hanya 14%. Ada lonjakan signifikan yang perlu segera kita atasi,” ujarnya.
Pj. Bupati menyoroti akar permasalahan stunting, khususnya terkait masa kelahiran yang bermasalah akibat maraknya pernikahan dini. Dalam konteks ini, ia menekankan pentingnya asupan gizi yang memadai, yang sayangnya masih menjadi kendala di beberapa wilayah Kabupaten Belitung.
“Pemda akan memberikan perhatian khusus kepada ibu-ibu hamil di Kabupaten Belitung. Seringkali, masyarakat lebih fokus memberikan vitamin kepada anak-anak, padahal yang lebih utama adalah pemberian gizi pada bayi dan anak-anak selama proses pertumbuhannya,” tambahnya.
Pj. Bupati tidak hanya menawarkan solusi, tetapi juga berjanji untuk mendukung upaya penanggulangan stunting di tingkat lokal. Upaya ini termasuk memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil dan memastikan ketersediaan makanan bergizi di masyarakat.
Dengan langkah proaktif ini, Pj. Bupati Belitung Yuspian S.Sos MIR berharap dapat melibatkan semua pihak untuk bersama-sama mengatasi permasalahan stunting dan menciptakan masa depan yang lebih sehat dan sejahtera untuk anak-anak Kabupaten Belitung.*