Politeknik Belitung Festival 2024: Gemawira FGD Kewirausahaan Mendorong Generasi Muda dan Mahasiswa Menjadi Wirausaha Sukses

Festival Politeknik Belitung 2024 ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga wadah untuk memupuk semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda dan mahasiswa. Dan terakhir Istanty mengajak mahasiswa Polbel (poltek Belitung)  dan alumni untuk bergabung dengan gemawira di Belitung dan Belitung Timur.*

TANJUNGPANDAN: Politeknik Belitung kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan generasi muda melalui Festival Politeknik Belitung 2024. Salah satu acara unggulan dalam festival ini adalah kuliah umum kewirausahaan yang dikemas dalam bentuk Gemawira FGD (Forum Group Discussion) Kewirausahaan.

Acara ini diadakan pada Sabtu ,8 Juni 2024, dan menghadirkan narasumber inspiratif seperti Adhywira, Sekretaris Gemawira Kabupaten Belitung, Bambang Suherly, Pelaku usaha Kopi yang juga Ketua Gemawira Kabupaten Belitung Timur, serta Istanti Syafitri, ST pembina Gemawira pulau Belitong. Sesi ini dipandu oleh Miftahudin sebagai moderator.

Dalam sesi tersebut, Miftahudin membuka acara dengan prolog yang menggugah terkait pentingnya kewirausahaan dalam era saat ini. Ia kemudian memberikan kesempatan kepada para narasumber untuk menyampaikan gagasan dan pemaparan mereka.

Adhywira dalam diskusinya dengan menekankan pentingnya mengubah mindset mahasiswa dari sekadar mencari pekerjaan menjadi menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan. “Dengan berwirausaha, in syaa Allah kalian bisa mempekerjakan orang lain,” ujarnya,

Menyemangati para peserta, Ia juga menyoroti bahwa para mahasiswa saat ini adalah generasi yang akan menyambut Indonesia Emas pada dua puluh tahun mendatang. “Ketika kalian berusia 40-an tahun nanti, mungkin sudah memiliki anak setingkat mahasiswa atau SLTA. Penting untuk menghadirkan pemikiran ini kepada kalian karena kalianlah yang akan membangun masa depan Indonesia,” tambahnya.

Adhywira mengingatkan bahwa setiap tahun, jumlah angkatan kerja bertambah signifikan dari lulusan sekolah dan perguruan tinggi, sementara peluang kerja tidak bertambah seiring dengan peningkatan jumlah lulusan.

“Dengan adanya dan bertambahnya wirausahawan muda seperti kalian, in syaa Allah akan menjadi solusi bagi masa depan generasi muda Pulau Belitung ini,” ungkapnya. Ia juga memberikan beberapa contoh peluang usaha di Belitung, meskipun keterbatasan waktu dan cuaca menghambat diskusi lebih lanjut. Meski demikian, Gemawira Kabupaten Belitung dan Beltim tetap membuka ruang dan kesempatan bagi mahasiswa untuk berdialog kapan pun.

Bambang Suherly kemudian memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk berani menjadi wirausahawan. Ia mengajak mahasiswa, baik yang sudah lulus SMA atau perguruan tinggi maupun yang masih berstatus mahasiswa, untuk menghadapi tantangan dan peluang menuju Indonesia Emas tahun 2045.

“Kita harus optimis dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta pihak perusahaan untuk mengembangkan usaha yang kita tekuni,” ujarnya. Bambang juga menekankan pentingnya strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan bisnis dengan produk yang sama pentingnya kita untuk riset pasar dan tau market dari produk kita itu kalangan anak muda, orangtua usia 40-60 tahun yang yang terpenting produk kita tersebut baik mutu dan kualitas terjaga dalam mengembangkan setiap usaha yang kita jalankan.

Bambang menggambarkan bagaimana peluang lapangan kerja yang bisa terbantukan dengan kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat tentunya mindset dan jiwa utk menjadi karyawan kantor kita hilangkan dengan menjadi wirausaha dengan merangkul anak muda utk bisa bekerja dari usaha kita tersebut. Terkadang kita malu untuk berjualan padahal ketika itu tidak menyalahi dan halal dikerjakan sembari kedepannya membangun jejaring pertemanan dan jaringan untuk memperluas wawasan dan market pasar untuk usaha yang kita jalankan.

Sementara itu, Istanti Syafitri, ST., juga ikut menyampaikan motivasi dan wawasan baru mengenai dunia kewirausahaan. Ia berharap semakin banyak mahasiswa yang terinspirasi untuk menjadi wirausaha, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Pulau Belitung.

Acara ini ditutup oleh Miftahudin yang menyampaikan kesimpulan akhir dari FGD, dengan harapan Politeknik Belitung mampu menyemai benih-benih semangat kewirausahaan di hati para mahasiswa. Diharapkan benih ini akan tumbuh menjadi pohon-pohon besar yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan kemajuan Pulau Belitung.

Festival Politeknik Belitung 2024 ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga wadah untuk memupuk semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda dan mahasiswa. Dan terakhir Istanty mengajak mahasiswa Polbel (poltek Belitung)  dan alumni untuk bergabung dengan gemawira di Belitung dan Belitung Timur.*