PT Pelindo Regional 2 dan Kejari Belitung Timur Berikan Bantuan TJSL untuk SLB Negeri Manggar

sinergi antara sekolah, pemerintah, dan perusahaan swasta dapat terus terjalin untuk mendukung pendidikan yang berkualitas dan inklusif bagi seluruh anak bangsa

MANGGAR: Dalam upaya mendukung pendidikan inklusif, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Tanjung Pandan bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Belitung Timur menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2024 kepada Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Manggar, Belitung Timur. Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis pada Kamis, 9 Januari 2025, bertempat di SLB Negeri Manggar.

Beberapa bentuk bantuan yang diberikan antara lain kursi roda untuk meningkatkan mobilitas siswa berkebutuhan khusus serta pembangunan drop zone di area sekolah guna menjamin keamanan dan kenyamanan siswa saat berangkat dan pulang sekolah.

General Manager PT Pelindo Regional 2 Tanjung Pandan, Andi Oktavian Dwi Cahyo, menyatakan bahwa bantuan ini adalah wujud nyata komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Pulau Belitung, khususnya anak-anak berkebutuhan khusus.

“Sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah Pulau Belitung, kami merasa terpanggil untuk berkontribusi. Bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian kami terhadap pendidikan inklusif,” ujarnya.

Kajari Belitung Timur, Dr. Rita Susanti, S.H., M.H., menegaskan pentingnya kesetaraan dalam pendidikan. “Kami ingin memastikan bahwa siswa-siswa di SLB Negeri Manggar dapat belajar dengan nyaman dan aman. Melalui fasilitas yang lebih baik, kita berharap dapat meningkatkan kualitas hidup dan prestasi belajar mereka,” ungkapnya.

Kepala SLB Negeri Manggar, Ari Mulyanto, mengucapkan rasa terima kasih kepada PT Pelindo Regional 2 Tanjung Pandan dan Kejari Belitung Timur atas dukungan yang diberikan.

“Kursi roda akan sangat membantu siswa kami dalam beraktivitas, sementara drop zone akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa dan orang tua. Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” katanya.

Ari juga berharap sinergi antara sekolah, pemerintah, dan perusahaan swasta dapat terus terjalin untuk mendukung pendidikan yang berkualitas dan inklusif bagi seluruh anak bangsa.

Dengan kolaborasi yang solid, pendidikan inklusif bukan hanya sebuah konsep, melainkan menjadi realitas yang dirasakan oleh semua anak, tanpa terkecuali.*