Bulan Ramadan merupakan momen yang dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai ibadah spiritual, puasa ternyata juga memberikan manfaat kesehatan, salah satunya bagi penderita hipertensi. Namun, banyak yang masih bertanya-tanya: apakah penderita hipertensi aman menjalankan ibadah puasa?
Menurut situs Ayo Sehat Kemenkes, go.id penderita hipertensi tetap bisa berpuasa selama tidak mengalami komplikasi atau kondisi medis serius. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa justru bisa membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Puasa dan Penurunan Risiko Hipertensi
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Hypertension mengungkapkan bahwa puasa dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Efek ini mengurangi beban kerja jantung dan membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Studi London Ramadan Study dari Imperial College London juga mendukung temuan ini. Penelitian tersebut menemukan bahwa setelah satu bulan berpuasa, tekanan darah sistolik dan diastolik peserta berkurang hingga 95%.
Manfaat Puasa bagi Penderita Hipertensi
1. Mengurangi Kolesterol Tubuh
Puasa membantu menekan penumpukan kolesterol jahat dalam pembuluh darah, yang merupakan faktor utama dalam peningkatan tekanan darah.
2. Menjaga Berat Badan
Obesitas adalah faktor risiko hipertensi. Dengan berpuasa, asupan kalori lebih terkontrol sehingga berat badan lebih mudah dijaga.
3. Menjaga Tekanan Darah Stabil
Saat berpuasa, tubuh menekan produksi hormon stres yang bisa memicu peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, puasa dapat membantu menjaga stabilitas tekanan darah.
4. Membantu Detoksifikasi
Proses puasa memungkinkan tubuh membuang racun dan zat-zat berlebih, sehingga sirkulasi darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah tetap terkendali.
Pola Makan Sehat bagi Penderita Hipertensi saat Puasa
Meskipun puasa bermanfaat, pola makan tetap harus diperhatikan agar tekanan darah tetap stabil. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
1. Batasi Konsumsi Gula
Berbuka dengan makanan manis memang dianjurkan, tetapi harus dikontrol. Gantilah dengan buah-buahan yang kaya serat untuk menghindari lonjakan gula darah yang dapat mempengaruhi tekanan darah.
2. Kurangi Garam
Penderita hipertensi disarankan membatasi asupan garam hingga kurang dari satu sendok teh per hari. Hindari makanan olahan atau cepat saji yang tinggi natrium.
3. Hindari Daging Merah Berlebihan
Daging merah, seperti sapi dan kambing, bisa meningkatkan tekanan darah. Sebagai gantinya, konsumsi ikan atau daging unggas tanpa kulit yang lebih sehat.
4. Perbanyak Buah dan Sayuran
Buah-buahan kaya kalium seperti pisang dan alpukat, serta sayuran seperti bayam dan kentang, dapat membantu menurunkan tekanan darah secara alami.
Kesimpulan
Bagi penderita hipertensi, puasa bukan hanya aman tetapi juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Dengan mengatur pola makan yang seimbang dan menghindari makanan yang memicu tekanan darah tinggi, penderita hipertensi tetap bisa menjalani puasa dengan nyaman dan mendapatkan manfaatnya.
Jadi, jangan ragu untuk berpuasa! Dengan persiapan yang tepat dan konsultasi dengan dokter jika diperlukan, Ramadan bisa menjadi momen yang menyehatkan, baik bagi tubuh maupun jiwa.*










