Untuk mengatasi Covid 19 yang kian banyak kini, kita perlu tabah dan tetap waspada serta kita perlu mengatasinya secara paralel. Berjalan bersamaan dlm waktu yg sama. Yakni:
Mari kita mendukung vaksinasi.
Jangan ikut sebarkan hoax misalnya, vaksin bisa menyebabkan yg bukan-bukan seperti menyebabkan lumpuh. Vaksin merek ini bagus dan merek itu tdk bagus. Sehingga masyarakat takut vaksin.
Karena BPOM memiliki prosedur dan standar dlm mengeluarkan ijin. Setelah ijin keluar pasti aman.
Lalu kita tetap menjalankan protokol kesehatan, sambil menunggu vaksin.
Vaksin mesti dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia. Agar virusnya tdk punya tempat untuk hidup.
Jika masih ada tempat untuk virus hidup, berarti virus tetap masih ada.
Inilah gunanya WHO, supaya negara-negara miskin yg tdk sanggup membeli vaksin, bisa mendapatkan vaksin. Sumbangan dari negara anggota WHO, untuk dibelikan vaksin utk negara miskin.
Untuk sementara ini, pelaku usaha jangan investasi skala besar dulu, tapi lakukan efesiensi supaya eksis.
Jika eksis pengusaha tdk perlu PHK karyawan. Krn PHK karyawan, mesti bayar pesangon. Menurut hukum, PHK karyawan dlm pandemi, tetap hrs bayar pesangon. Blm lagi kalau usaha ditutup, mau buka lagi. Akan seperti seseorang mau buka usaha baru.
Mengenai pinjaman bank, usahakan minta dijadwal ulang, dgn alasan pandemi. Minta waktu pembayaran diperpanjang dan bunganya diperkecil.
Salah satu contoh pemerintah kerja dengan cepat bisa dilihat. Vaksin telah dikirim ke wilayah provinsi-provinsi, padahal ijin penggunaan BPOM belum keluar. Apa tujuannya? Supaya ketika ijinnya keluar tinggal disuntik ke masyarakat.
Coba ketika ijinnya keluar, vaksinnya baru dikirim ke provinsi-provinsi. Butuh berapa hari lagi, baru bisa disuntik?
Demikian sedikit pendapat saya, tentang pandemi ini. Ini hanya sekekar pendapat saya, terserah kepada orang lain untuk menilainya.
Jakarta, 8 Januari 2021
Salam sehat selalu,
KURNIANTO PURNAMA, SH,MH.