TANJUNGPANDAN:Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, perhatian terfokus pada seleksi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan diusung oleh partai politik.
Ini karena KPU telah mengumumkan pesta demokrasi tahapan pilkada tahun 2024 telah dimulai. Apalagi sebelum penyampaian daftar calon kepala daerah pada awal Agustus 2024. Terlebih dahulu, partai politik menjaring calon kepala daerah dari sekarang hingga akhir Juli 2024.
Terkait dengan hal tersebut, Drs. H. Abdul Hadi Adjin, seorang tokoh senior birokrat Belitung, memberikan pandangannya terhadap kriteria yang seharusnya dimiliki oleh calon kepala daerah yang layak diusulkan.
Menurut Mantan Sekda Beltim ini, ketua partai politik haruslah selektif dalam menentukan calon yang diusung. Bagi Mantan Sekda Bangka Tengah ini, partai politik memiliki tanggung jawab besar dalam menentukan arah masa depan Belitung.
Sebagai mantan kepala Bapeda Belitung ini, Ia menekankan perlunya calon kepala daerah yang memiliki sumber daya berkualitas, yaitu Calon harus Memiliki “LEADERSHIP ” yang kuat (Power Leadership) guna menghadapi tantangan tantangan SDM pemda yang masih lemah etos kerjanya,,serta berintegritas, dan dedikasi yang tinggi terhadap daerah.
Abdul Hadi juga menyoroti pentingnya calon kepala daerah yang memiliki rekam jejak bersih, tidak terlibat dalam kasus korupsi atau ilegal mining, serta berani menegakkan hukum selama menjabat.
Selain itu, calon tersebut juga diharapkan mampu melakukan evaluasi terhadap pembangunan Belitung serta memiliki visi yang jelas dalam membawa daerah ini menuju kemajuan, baik dalam sektor tambang maupun non-tambang.
Lebih lanjut, Abdul Hadi menegaskan bahwa calon kepala daerah harus memiliki kemampuan untuk berinteraksi baik dengan pemerintah pusat maupun daerah dalam arti punya lobi yang bagus, serta mampu mencari alternatif baru dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu potensi ekonomi yang besar maupun sektor yang lainnya di Belitung.
“Bagaimana kelanjutan G20, bagaimana nasib pariwisata.Bagaimana nasib penerbangan kita, bagaimana perekonomian terkait tata kelola niaga timah beserta dampak pengangguran, bagaimana membentuk swasta mapan perusahaan yang menampung tenaga kerja. Dua tahun Ini penggangguran membludak, dan bupati tidak boleh hanya “belimbai tangan saja alias cuek saja, dan ini semua menjadi tanggungjawab moral dan sosial dan menjadi pemikiran calon kepala derah dan bukan sebatas hanya sahwat ingin maju belaka. Belajar dari bupati sebelumnya, mari Kita rubah pradigma lama ini,” katanya.
Di samping itu, Abdul Hadi juga menyoroti pentingnya integritas finansial calon kepala daerah, yakni kejelasan asal-usul dana kampanye agar tidak berdampak pada orientasi proyek tertentu yang dapat merugikan masyarakat.
“Uang jangan jadi ukuran untuk menentukan seorang menjadi calon. Namun finansial juga tak terlepas dari bagian penunjang pada gelar kegiatan pesta demokrasi. Jangan ada lagi istilah BN 0 (kapitalis, penentu kebijakan), dan yang ada hanya BN 1 (Bupati) atau BN 2 (wakil bupati) yang menentukan kebijakan secara benar ,”katanya.
Pandangan Abdul Hadi Adjin ini memberikan gambaran tentang kriteria yang diharapkan oleh masyarakat Belitung terhadap calon kepala daerah dalam Pilkada 2024.
Dengan adanya penekanan pada integritas, dedikasi, dan visi yang jelas, diharapkan pemilihan calon kepala daerah akan memberikan dampak positif bagi kemajuan Belitung ke depan.*