BOGOR: Sebagai bentuk kontribusi pemerintah desa perawas, kepada warga yang anaknya kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi (perguruan tinggi) dan tinggal di wilayah desa perawas, namun berprestasi, maka pemdes perawas di bawah komando Yahya SE tak mau terlantarkan begitu saja kondisi tersebut, apalagi siswa itu berprestasi namun tak mampu melanjutkannya.
Karenanya, Kades Perawas Yahya SE memberikan solusi dengan melakukan perjanjian kerjasama antara IAI (Institut Agama Islam) Sahid Bogor, dengan Pemerintah Desa Perawas Kecamatan Tanjungpandan dalam bentuk beasiswa.
Adapun perjanjian kesepakatan kerjasama yang ditandatangani Kades Perawas SE dengan pimpinan Rektor Institut Agama Islam Sahid Bogor Dr.Titien Yusnita MSi, yang disaksikan Dosen IPB Prof. Ahirudin serta civitas akademi Institut Agama Islam Sahid Bogor, serta ikut hadir staf dan kasi di lingkungan desa perawas Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
Dihubungi media ini, pada kamis 25 Mei 2023, Yahya SE membenarkan adanya kerja sama beasiswa ini dalam rangka membantu warga desa perawas yang anaknya tak mampu untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi (perguruam tinggi)
“Ini khusus warga yang tinggal dalam wilayah desa perawas dan memang tak mampu serta anak tersebut sangat berprestasi,” katanya.
Sebab itu, nantinya pemdes Perawas akan mengatur teknisnya penerima beasiswa sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara pemdes dengan Institut Agama Islam Sahid Bogor.”
PROGRAM BEASISWA SD, SMP, SMA/SMK SUDAH BERJALAN
Sebelumnya, sebagai bentuk kontribusi di dunia pendidikan, Warga yang anak pelajar kurang mampu yang tinggal di kawasan desa perawas, kecamatan Tanjungpandan mendapatkan bantuan beasiswa dari pemdes perawas kepada anak pelajar mulai SD, SMP, SMA dan SMK.
Adapun program ini sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali. “Jadi, bantuan yang telah salurkan ini untuk ketiga kalinya, bantuan ke anak sekolah dasar sebanyak tiga kali, dan dua kali bantuan SMP serta tahun ini kita mulai salurkan bantuan ke anak-anak SMA/SMK untuk anaknya yang tinggal di desa perawas dan kategori tidak mampu,” katanya.”