Silatuhrahmi dan Halal Bihalal Reformasi Belitung tahun 2023 ungkap Berbagai Persoalan, Begini Tanggapan para Tokoh

TANJUNGPANDAN: Halal Bihalal Reformasi Belitung tahun 2023, yang bertempat di kediaman Suhadi Hasan, Tanjungpandan, Belitung, pada hari ini Minggu, 7 Mei 2023, dihadiri tokoh nasional dan daerah, serta aktivitis reformasi dan tokoh masyarakat di pulau Belitung.

Acara kegiatan ini dihadiri Anggota DPD RI Ir. H. Darmansyah Husein, mantan anggota DPR RI H.M Muas, Pj Gubernur diwakili Staf ahli Gubernur kemasyarakatan dan SDM Drs. Sunardi, Mantan Wakil Gubernur Babel Ir. Suryadi Saman Msc, Wakil bupati Belitung Isyak Meirobie S.Sn MSi, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Belitung Anggoro, Mantan Pimpinan DPRD Belitung H. Muchtar Motong, Staf Ahli Bupati Beltim Bidang Kemasyarakatan dan SDM  Zikril, Komisariat Forum Pembentukan Perjuangan Babel Wilayah Belitung A. Rani Rasyid, Tokoh Reformasi Untuk Belitung Masa Depan Suhadi Hasan dan Rusli Yasin, anggota DPRD Babel Taufik Mardin, Mantan  Birokrat Ir. Nazalius, mantan anggota DPRD Babel Sudirman Norman, mantan angota DPRD Belitung Suhari Sahar Bsc, Mantan Sekda Beltim/Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung Drs. H. Abdul Hadi Adjin,  anggota Komisariat Forum perjuangan Pembentukan Babel  Wilayah Belitung diantaranya Bismi, Ruspandi,  Abubakar Idrus, Zainal Arifin. Ramli Matsum, Ketua PMI Belitung Drs Suhendri, anggota Komite Reformasi untuk Belitung masa depan Warmin Saat, Junaidi Haminte serta mohon maaf tidak dapat satu persatu disebutkan namanya.

Ketua Reformasi Belitung Masa Depan H. Suhadi Hasan sampaikan pandangannya bahwa kegiatan silaturahmi ini dilaksanakan Karena masih dalam suasana bulan Syawal 1444 H. Sehingga diadakan acara Halal Bil Halal Reformasi ini untuk mengingatkan dan memulihkan semangat reformasi di pulau Belitung.

Suhadi menyebutkan semangat reformasi sudah meredup padahal masih banyak persoalan-persoalan sosial dimasyarakat serta pembangunan yang perlu dipertahankan atau diperjuangkan baik di Belitung, Beltim dan Provinsi Babel.

Dengan berbagai persoalan yang dirangkum, kata Suhadi, Komite Refomasi sudah membuat pemikiran baru bahwa orang Pulau Belitung tidak boleh bertahan di Provinsi ini.

“Kita harus memikirkan bagaimana kalau kita keluar dari Provinsi ini dan kita hijrah ke Daerah Istimewa Jakarta (DKI), dengan alasan pertama DKI sudah tidak lagi jadi ibukota negara, APBD DKI mencapai 80 triwulun, kalau kita mimpi menjadi bagian dari Provinsi DKI, berkemungkinan untuk tahun anggaran pembangunan dapat bagian satu triliwin luar biasa pembangunan di Pulau Belitung yang kita cintai ini ” ungkapnya.

Menurut Suhadi, Nanti nama Kabupaten kita (Belitung dan dan Beltim) bukan lagi nama Kabupaten Belitung tetapi Kabupaten seribu satu pulau, untuk menyamai nama Kabupaten Pulau Seribu yang ada di Provinsi DKI Jakarta.

“Bila hal-hal yang persoalan yang dirangkum tak digubris nantinya, usulan bergabung ke DKI, mau tak mau harus dilaksanakan. Dan tentunya saat ini, komite reformasi masih menyarankan kepada pemegang kekuasaan di Provinsi ini untuk saling bersinergi dalam membangun kedua pulau ini dengan sekala prioritas di Kapaten dan Kota di Provinisi Kepulauan Bangka Belitung ini.

IMG_20230507_204655

Dalam paparannya, Mantan Wakil Gubernur Babel Ir. H. Suryadi Saman .Msc menyampaikan Kenapa ada reformasi belitong (Belitung dan Beltim) digulirkan sejak tahun 1999 yang mengibaratkan seperti padang ilalang dengan sudah sakit kritis yang tentunya bahwa itu ada sesuatu yang tidak beres dengan situasi dan kondisi dalam kedaan yang ada kala itu.

“Dan tak bisa dipungkiri bahwa akhirnya terjadinya reformasi tersebut karena kehendak Allah dan ingin perubahan,” katanya.”
Lantas apa yang harus dilakukan seiring telah bergulirnya reformasi selama 25 tahun? Suryadi sebut saatnya di harapkan reformasi ini diestafetkan kepada kalangan generasi muda untuk meneruskan perjuangan ini. Begitu juga, jangan ada lagi disekat pulau ini, antara belitung dan beltim (pulau harus satu, tidak ada belitung dan beltim dan yang ada adalah satunya pulau Belitong).

Suryadi juga menegaskan Belitung juga jangan lagi dianggap cempedak bungkok atau diartikan (masok ambong ndak masuk hitung).

“Jadi saatnya perlu merubah arah perjalanan provinsi ini menjadi provinsi diperhitungkan dan bagaimana kedepan agar membuang penyakit cempedak bungkok tersebut,” kata suryadi.”

Sedangkan Ir. H. Darmansyah Husein sampaikan bahwa refleksi setelah 25 tahun reformasi ini layak menjadi hal hal penting untuk dibicarakan kembali secara bersama-sama dan sejauh mana hasil yang dinikmati masyarakat Babel.

“Kehadiran provinsi ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pulau ini,” katanya.

Apalagi katanya dalam momentum idul fitri ini, halal bihalal pada acara reformasi tahun 2023 ini setidaknya menjadi momentum perbaikan untuk lebih baik ke depannya.

“Dan intinya kita menyempurnakan hal-hal yang belum lengkap untuk dilengkapi agar menjadi lebih baik dan pada akhirnya di alam refornasi ini tentunya hasil-hasilnya dirasakan bisa berdampak bagi daerah-daerah dan masyarakat.

Sedangkan Mantan Pimpinan DPRD Belitung H Muhtar Motong (Aji Tare) juga menyampaikan hal hal senada yang berkaitan dengan kilas balik perjalanan reformasi.

“Bahwasanya cita-cita membentuk provinsi, adalah membangun
Provinsi lebih baik dari sebelumnya dalam arti berbagai pembangunan harus dinikmati kesejahteraan dan adanya keseimbangan pembangunan antara dua pulau.

“Yang menyedihkan, monumen tanjung kelayang, yang tentunya menjadi tanda hadirnya provinsi atau yang dimaksudkan sejarah lahirnya provinsi, hingga kini meski sudah ada peletakan batu pertama namun kelanjutan pembangunan belum ada titik terang,” katanya.

Mantan anggota DPR RI Bang Muas sebut bahwa selain halal bihalal, Pertemuan ini merupakan memori kelengkapan perjalanan anak bangsa dan sekarang memori ini sudah dibuka ruang demokrasi. Jadi ini memori ini semacam nafas tilas perjalanan yang mesti dihargai semua pihak karena sejarah tak bisa dilupakan.

IMG_20230507_205018

“Dan saat ini, Pesiden sudah buka ruang demokrasi kenapa tidak dimanfaatkan. Jadi ini penting bahwa lewat momentum acara ini saatnya dari berbagai komponen masyarakat pulau Belitong (belitung dan Beltim secara independen dapat memberikan keadilan yang sama kepada masyarakat tentu bagi kemaslatan untuk masyarakat pulau Belitong,” katanya.

Terkait dengan kelanjutan setelah acara halal bihalal ini ? Muas mengungkapkan bahwa kegiatan ini harus berlanjut dan diharapkan ada dialog Pj, Gubernur dengan komite reformasi.

“Bulan juni ini, Pj Gubernur akan berkantor di Belitung ( tadi staf ahli gubernur Babel Drs Sunardi sudah bicarakan gubernur atur waktu berkantor di Belitung: red). Dan ini bisa diagendakan kembali pertemuan dengan Pj Gubernur kaitan saol bicara keseimbangan, sumber daya manusia, sumber daya alam. Dan ini layak dibahas dan dicarikan solusinya, “katanya.*