Tumbuhkan Moral Warga Binaan, Lapas Tanjungpandan Gelar Pembinaan Kerohanian Buddhis

Momentum ini menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki peluang untuk berubah dan memperbaiki diri, terlepas dari masa lalunya

TANJUNGPANDAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjungpandan kembali menunjukkan komitmennya dalam membina warga binaan secara spiritual. Pada Sabtu (5/7), digelar kegiatan pembinaan kerohanian khusus bagi warga binaan beragama Buddha, bekerja sama dengan Penyuluh Agama Buddha dari Kanwil Kemenag Provinsi Bangka Belitung.

Mengangkat tema “Menumbuhkan Nilai Hiri dan Ottapa sebagai Dasar Moral Kehidupan”, kegiatan ini bertujuan memperkuat nilai-nilai moral yang menjadi pondasi perubahan diri bagi warga binaan.

Penyuluh Agama Buddha, Trias Rahmawati Lukita Dewi, menyampaikan materi tentang dua nilai utama dalam ajaran Buddha, yakni Hiri (rasa malu untuk berbuat salah) dan Ottapa (takut terhadap konsekuensi dari perbuatan jahat). Kedua nilai ini dijuluki sebagai “Penjaga Dunia” karena peran pentingnya dalam membentuk perilaku yang bermoral dan bertanggung jawab.

“Hiri dan Ottapa bukan sekadar rasa takut karena diawasi, tapi lahir dari kesadaran diri. Inilah yang ingin kita tumbuhkan di dalam hati para warga binaan,” ujar Trias di hadapan para peserta.

Kegiatan yang berlangsung di aula Lapas ini disambut antusias. Para warga binaan aktif berdiskusi, bertanya, dan merefleksikan pengalaman hidup mereka dalam konteks nilai-nilai Buddhis yang disampaikan.

Kepala Lapas Kelas IIB Tanjungpandan, Royhan Al Faisal, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini.

“Pembinaan kerohanian seperti ini menjadi bekal penting dalam proses pembinaan moral dan etika. Kami berharap nilai Hiri dan Ottapa benar-benar menjadi pegangan bagi mereka, baik selama menjalani masa pidana maupun setelah kembali ke masyarakat,” ungkap Royhan.

Acara ditutup dengan doa bersama dan semangat baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Momentum ini menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki peluang untuk berubah dan memperbaiki diri, terlepas dari masa lalunya.*