MANGGAR: Kontestasi Pilkada Belitung Timur 9 Desember 2020 mendatang berkemungkinan tanpa diikuti Bupati Yusli yang merupakan pemimpin petahana Kabupaten Beltim periode 2015-2020.
Sinyal ini terbaca dari Senin (27/7/2020) kemarin Bupati Yusli tetap melantik pejabat eselon 2 Pemkab Beltim dengan rekomendasi Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) padahal ketentuan di undang undang kaitan Pilkada terdapat ketentuan agar kepala daerah tidak melakukan pelantikan pejabat di lingkungan kantor pemerintahanya dalam kurun waktu enam bulan sebelum penetapan calon kepala daerah.
Bahkan tidak saja itu dari ungkapanya disejumlah media lokal pekan lalu ia juga telah melakukan komunikasi politik dengan partai yang memiliki kursi di DPRD Beltim namun kenyataanya partai partai tersebut telah mempunyai cabup dan cawabup yang akan diusung mereka.
Sehingga Leksikal memotret balik perjalanan Pilkada Beltim sebelumnya, yakni sejak Pilkada 2005, 2010 dan 2015 belum pernah petahana bupati memimpin kembali di wilayah kabupaten yang selalu ramai diperbincangkan ketika masuk masa pilkada.
Pilkada 2005 hasil suara terbanyak diperoleh Basuki Tjahaja Purnama yang sempat digantikan Khairul Efendi hingga akhir jabatan 2010, Pilkada 2010 dilanjutkan kemenangannya oleh Basuri Tjahaja Purnama yang merupakan adik petahana Basuki dan Pilkada 5 tahun lalu kemenangan diraih Yusli Ihza merupakan abang Yusril Ihza Mahendra Profesor Ahli Hukum Tata Negara yang reputasinya tak diragukan dinasional. Yusli unggul ketika itu setelah suaranya terpaut melampaui petahana bupati Basuri yang ikut kontestasi Pilkada 2015 lalu.
Kini kembali Pilkada 2020 akan lagi di helat namun baru tanggal 4 hingga 6 September 2020 KPU Beltim akan membuka pendaftaran bagi cabup dan cawabup sehingga kesempatan tentu masih terbuka bagi petahana bupati untuk maju dalam kandidasi Pilkada 2020 mendatang.*